(Credit: Pearson Education)
Postingan
tentang hormon pada ginjal bagian 2 ini merupakan challenge
lho. Dengan postingan ini, kita makin kenal sama dua ginjal yang kita
miliki, dan bagaimana dia, beserta bagian-bagian yang sangat-sangat kecil
itu, bekerja untuk keseimbangan dan kesempurnaan yang kita rasakan.
OK ...^_^
Pada
ginjal, unit yang berfungsi atau yang bekerja dinamakan nefron, dan
di sini lah air kencing atau urin sebenarnya dibentuk dari darah. Ada
sekitar 1 juta nefron pada setiap ginjal, dan masing-masing nefron
memisahkan urin dari darah.
Nefron
dibedakan menjadi dua.
- Nefron kortikal. Nefron ini pendek dan semua bagiannya terletak di kortek
- Nefron juktamedulari. Nefron ini bentuknya panjang (ada sekitar 20% dari semua nefron), tube dan pembuluh darahnya “tercelup” jauh ke medula, tujuannya adalah untuk konsentrasi urin pada saat kita kekurangan asupan cairan atau kurang minum. Jadi dengan kemampuan nefron ini membuat konsentrasi urin, pengeluaran buangan tubuh melalui cairan jadi sedikit.
Suplai
darah ke nefron adalah melalui afferent arteriole, yang merupakan
bagian yang terkecil dan porsi yang paling terjauh dari system arteri
renal.
Dari
afferent, darah mengalir menuju glomerulus, yang merupakan sebuah
seri loop kapiler khusus. Melalui kapiler ini, air dan partikel kecil
disaring dari darah untuk dan jadi urin. Sisanya, darah meninggalkan
glomerulus menuju ke efferent arteriole, yang merupakan pembuluh
pertama dari pembuluh darah kotor di sistem ini.
Dari
efferent, darah keluar menuju salah satu dari dua sistem kapiler
tambahan:
- kapiler peritubular, mengelilingi tubular pada nefron kortek, atau
- vasa recta, mengelilingi tubular nefron juktamedulari.
Setiap
nefron merupakan struktur seperti pipa (tube). Pipa dimulai dari
kapsul bowman's berbentuk kantong yang dikelilingi oleh glomerulus.
Pipa kapsul Bowman's mengecil menjadi proximal convoluted tubule
(PCT). PCT membelok dan membalik dan kemudian lurus ke descending
limb-nya loop of Henle.
Descending
loop of Henle mencelup masuk ke medula, seperti jepitan rambut
membalik lagi ke atas menuju kortek yang disebut ascending loop of
Henle.
Ada
dua segment dari ascending limb-nya loop of Henle, segment tipis dan
segment tebal. Distal convoluted tubule (DCT) adalah segment yang
tebal dan berujung di collecting duct. Urin dari collecting duct
terus menuju papilae dan berakhir di renal pelvis.
Ada
spesial sel di affarent arterioles, efferent arterioes, dan DCT yang
dikenal dengan komplek juktaglomerular. Sel ini yang menghasilkan dan
menyimpan renin.
Renin
adalah hormon yang membantu meregulasi aliran darah, filtrasi
glomerular (GFR), dan tekanan darah. Renin dihasilkan disaat sel di
DCT (namanya macula densa) merasakan perubahan volum dan tekanan
darah.
Macula
densa terletak berdampingan dengan sel penghasil renin. Renin akan
dihasilkan disaat sel macula densa merasakan volume darah, tekanan
darah, dan level sodium yang rendah.
Renin
akan mengkonversi substrate renin (angiotensinogen) menjadi
angiotensin I. Hal ini akan berdampak terhadap satu seri reaksi yang
mengakibatkan sekresi hormon aldosteron.
Hormon
aldosteron meningkatkan reabsopsi sodium ginjal dan air,
mengembalikan tekanan darah, volum darah, dan level sodium darah
Dinding
kapiler glomerular memiliki tiga lapis, endothelium, basement, dan
epithelium. Lapisan endothelial dan epithelial dipisahkan oleh
pori-pori yang menyaring air dan partikel kecil dari darah ke kapsul
Bowman's, hasilnya adalah cairan yang disebut filtrated, atau “early urine”.
Setelah mengenal bagian ginjal sedikit detail, maka hormon yang dihasilkan oleh ginjal lainnya akan didiskusikan secara individual atau masing-masing hormon.
kalau berlaku sesuatu pada ginjal, adakah hormon jg turut berubah?
ReplyDelete