Pemicu insomnia dan terapinya

 

Menghitung domba (Source: acegif,com)

Note-6. Insomnia.

Bila anda merasa sulit tidur, atau tidak bisa tidur nyenyak, atau belum pagi udah bangun, atau merasa tidak segar disaat bangun pagi, barangkali anda terkena imsomnia. Satu dari 3 orang dewasa mengalami insomnia, apakah akut atau kronis 🤔.

 

Apa saja pemicu insomnia?

• mengonsumsi stimulan (kafein, nikotin, metamfetamin) beberapa saat sebelum tidur;

• efek samping obat (antidepresan, antihipertensi, kortikosteroid, psikostimulan, analgesik);

• minum minuman mengandung alkohol, atau menggunakan obat bebas sebagai pengantar tidur;

• kelamaan tidur siang;

• tidur larut malam;

• berolahraga menjelang waktu tidur;

• jet lag;

• mimpi buruk (nightmare);

• peristiwa kehidupan yang penuh tekanan;

• kondisi medis atau penyakit kejiwaan;

• jadwal tidur/bangun yang tidak teratur;

• kekhawatiran akan kurang tidur.

 

Terapi-terapi apa saja yang dilakukan untuk insomnia?

 

Terapi perilaku kognitif untuk insomnia atau Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia(CBT-I) adalah terapi yang efektif untuk insomnia dan harus dicoba terlebih dahulu, sebelum terapi lainnya. Terapi ini termasuk teknik relaksasi, imajinasi terbimbing, pendidikan tentang sleep hygiene yang baik, dan olahraga teratur beberapa jam sebelum tidur. Terapi lain digunakan untuk mengobati insomnia, dengan agen reseptor benzodiazepine, terapi ini menjadi pilihan pertama untuk terapi obat. Banyak penderita insomnia mencoba obat-obatan bebas di apotik, seperti diphenhydramine, tetapi tinggi resiko toleransi  terhadap obat ini. Terapi alternatif, seperti melatonin telah terbukti ampuh mengatasi jet lag.