Beda yang Sehat dan yang Jaundice (Credit: Healthwise.Alberta.ca)
Sakit
Kuning (Jaundice) juga dikenal sebagai icterus (Greek,
yang artinya kuning) yang menunjukkan adanya pigmen kuning pada
kulit, sclerae (putih mata), dan mucous membrane yang disebabkan oleh
meningkatnya level serum bilirubin (hyperbilirubinemia).
Kata
jaundice sendiri berasal dari French, jaune, yang
artinya kuning.
Jaundice
bukanlah kondisi pathologik, tapi lebih ke arah pertanda dari
berbagai penyakit, seperti sakit pada hati dan berbagai hematologi
disorders. Ingat, ada satu pengecualian dimana bilirubin menjadi
pathologik: jaundice pada bayi yang baru lahir (neoborn).
Hyperbilirubin
dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang baru lahir karena
terjadinya akumulasi unconjugated bilirubin pada cerebral basal
ganglia atau nuclei. Namun hal ini bisa dicegah dan diatasi. Istilah
untuk gejala ini disebut kernicterus (German kern yang
artinya nukleus).
Normal
serum bilirubin level berkisar antara 0.5 – 1 mg/dL. Biasanya,
konsentrasi plasma bilirubin harus mencapai lebih dari 1.5 mg/dL
untuk telihatnya perubahan warna pada tubuh.
Hyperbiliribinemia
dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga fase dari bilirubin hepatic
metabolisme: Uptake, Cojugated, dan Excretion. Namun dalam praktikal
lebih cenderung digunakan istilah: prehepatic, hepatic, dan
posthepatic.
Pada
umumnya bilirubin (80%) berasal dari pecahnya sel darah merah yang
telah uzur dimana sisanya (20%) berasal dari sisa erythopoesis yang
tidak efektif dan katabolisme myoglobin dan hepatic hemoprotein,
seperti cytochrome P-450.
Normal
rate produksi bilirubin sekitar 4 mg/kg berat badan perhari.
Bersambung
ke Bagian 2.
Ponakanku blm lama ini kty sakit kuning, jd was was aku
ReplyDelete