Hanya ilustrasi: Salvation Army di O'neal
Postingan
kali ini adalah seri terakhir dari berbagai hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar adrenal.
Bagian
terdalam kelenjar adrenal disebut juga adrenal medulla, merupakan
modifikasi ganglion symphatetic dari autonomic nervous system. Bagian
ini berkembang dari tissue embryonic yang sama pada semua ganglia
symphatetic lainnya, tapi sel-selnya memiliki axon yang sedikit,
membentuk klaster mengelilingi pembuluh darah.
Adrenal
medula terdiri dari pheochromoblasts/sel chromaffin yang memberikan
warna keabu-abuan di kelenjar adrenal. Sel-sel ini menghasilkan
catecholamine: norepinephrine, epinephrine, and dopamine.
Catecholamine dikeluarkan karena adanya respon cholinergic dari
preganglionic sympathetic fibers.
Chromaffin
tissue merupakan sel neuroendocrine,yang menyediakan koneksi antara
nervous system dan endocrine system.
Sel-sel
Chromaffin pada adrenal medulla mengeluarkan hormonnya dengan tidak
seimbang, kebanyakannya epinephrine (sekitar 80%), sedangkan
norepinephrine (NE) hanya sekitar 20% saja.
Berbeda
dengan hormon yang dihasilkan oleh adrenal cortex, hormon yang
dihasilkan oleh adrenal medulla ini bukanlah hormon yang sifatya
esensial untuk hidup, karena hormon-hormon ini hanya untuk memperkuat
hormon symphatetic pada bagian lain dalam tubuh.
Dalam
situasi stress,
atau selama berolah raga, rangsangan dari hypothalamus mempengaruhi
syaraf symphatetic preganglion, kemudian menstimulasi sel-sel
chromaffin untuk menghasilkan epinephrine dan norepinephrine.
Dua hormon ini memberdayakan respon flight-or-fight. Dengan
meningkatnya detak jantung dan mendorong kontraksi, epinephrine dan
norepinephrine meningkatkan output jantung, sehingga tekanan darah
meningkat. Mereka juga meningkat aliran darah ke jantung, hati, otot,
dan jaringan lemak (adipose tissue), melebarkan saluran udara ke
paru-paru, dan meningkatkan
level gula darah
serta fatty acid.
Sekedar
catatan:
bila sering Dalam
situasi stress
maka menstimuli sel-sel
chromaffin untuk menghasilkan epinephrine dan norepinephrine
sehingga meningkatkan
level gula darah dan
akhirnya mengakibat Diabetes Type 2.
aku ngehnya cuma hormon adrenalin sama insulin mbak hehe
ReplyDeletetapi belajar sel saraf emang asyik
akson, dendrit, dll
jadi keinget pas sma
Saya sebenernya juga shock. Waktu SMA saya belajar hormonnya dikit dan minim banget, begitu mengenal hormone yang sebenarnya, saya megap-megap, ternyata banyak, dan paling sulit itu adalah hormone yang merupakan neurotransmitter atau neuro-hormones
Delete