Friday, December 20, 2019

Polygenic Trait

Bingkisan kecil

Seusai sholat maghrib, saya nyiapin salad buat makan malam, tiba tiba ada yang mengetuk pintu dan memberikan bingkisan kecil. Katanya semua dapat bingkisan ini, ya saya terima saja.

Dalam bungkusan kertas biru yang dihiasi oleh kartun manusia salju, terdapat kaos kaki yang ada totol totol anti terpeleset, satu sachet susu coklat instan, dan permen tongkat.

Saya kenal sama yang menghantar bingkisan tadi, Nicole, anak tetangga yang lagi “heboh” dengan natalan. Ia gadis remaja yang manis, tapi postur tubuhnya lebih pendek dibandingkan kedua orang tuanya. Saya pikir pikir, kalau kedua orangtuanya tinggi, mestinya ia juga tinggi. Apalagi zaman sekarang, di saat para orangtua sudah melek tentang nutrisi dan ekonomi juga membaik.

Saya pikir pikir lagi, barang kali ia termasuk dalam “korban” polygenic trait.

Pernah dengar kan tentang polygenic trait? Barangkali sudah lupa ya? Saya juga tidak begitu mengingat konsep ini, hingga detik ini, setelah melihat Nicole, yang menghantar bingkisan.

Polygenic trait adalah satu phenotype yang dipengaruhi oleh lebih dari satu gen. Trait ini menampilkan distribusi yang berkelanjutan. Contoh klasik dari trait ini yaitu tadi, tinggi badan. Tinggi badan pada manusia sangat dikontrol secara genetika, tapi sangat banyak gen-gen yang berbeda mengontrol tinggi badan. Dan hal ini yang menyebabkan mengapa orang-orang tidak persis sama tinggi dengan kedua orangtuanya.

Warna kulit juga merupakan contoh lain dari polygenic trait. Hal ini juga yang menyebabkan mengapa ada beda antara warna kulit anak dan orang tua walaupun mereka mirip satu sama lain.

Polygenic trait sedikit berbeda dari klasik Mendelian trait, seperti yang kita tahu bahwa satu gen mengontrol satu karakter atau satu phenotype. Sangat mengejutkan bahwa umumnya pada manusia, dan fakta pada hampir semua organisme, adalah polygenic.

Kebanyakan dari karakter genetika atau trait dikontrol oleh banyak gen. Banyak polygenic trait juga dipengaruhi oleh lingkungan yang dikenal dengan istilah multifactorial.

No comments:

Post a Comment

@eerlinda2005