Lithium untuk Biplar Disorder (Credit: James Heilman)
Seseorang
penderita bipolar disorder sering memerlukan multipel medikasi. Untuk
episode maniak parah, direkomendasikan lithium atau valproate
(Depakote) dan atipikal antipsikotik seperti olanzepin (Zypexa) atau
risperidone (Risperdal). Bila gejala tidak begitu parah mungkin
diberikan salah satunya saja.
Lithium
adalah obat yang sangat efektif untuk bipolar I akut dan berulangnya
episode maniak dan depresi. Lithium kurang efektif untuk maniak
kombinasi. Lithium menghambat sekitar 80% episode akut maniak dan
hypomaniak dalam waktu 10 hingga 21 hari.
Spesifiknya,
lithium efektif untuk mengurangi:
-kegembiraan,
grandiosity, dan ekspansif
-Flight
of ideas
-Kegelisahan
dan gerak langkah
-Kecemasan
Untuk
tingkat yang lebih rendah, lithium bisa mengontrol:
-Insomnia
-Agitasi
psikomotor
-Tingkah
laku mengancam atau menyerang
-Distraktif
-Hyperseksual
-Paranoia
Untuk
efektif, lithium harus mencecah level terapi, biasanya memerlukan
waktu 7 hingga 14 hari, atau untuk beberapa pasien perlu waktu lebih
lama lagi. Antipsikotik atau benzodiazepin dapat digunakan mencegah
kelelahan, coronary collapse, dan kematian, hingga lithium
mencapai level terapi.
Aksi
antipsikotik adalah untuk memperlambat bicara, mencegah agresi, dan
menurunkan aktifitas psikomotor. Begitu lithium efektif dalam
mengurangi tingkah laku maniak, obat antipsikotik biasanya
dihentikan. Meskipun lithium merupakan intervensi yang efektif dalam
menangani fase akut maniak bipolar disorder, obat ini tidak
mengobati.
Ada
beberapa merek untuk lithium carbonate, seperti Lithane, Eskalith,
dan Lithonate. Selama fase aktif, diberikan 300 mg hingga 600 mg, 2
atau 3 kali sehari (by mouth) untuk mencapai hasil terapi atau
lithium pada level 0.8 hingga 1.4 mEq/L. Untuk maintenance,
antara 0.4 hingga 1.3 mEd/L. Bila lebih dari 2,5 mEq/L, pasien akan
mengalami keracunan parah dan bisa menyebabkan kematian. Gastric
lavange, dan treatmen dengan urea, mannitol, dan amynophylline dapat
mempercepat ekskresi lithium. Bila kasus ekstrim mungkin perlu
dilakukan hemodyalisis.
Level
lithium diukur setidaknya 5 hari setelah terapi lithium dimulai dan
setelah perubahan dosis hingga level terapi dicapai. Setelah level
terapi dicapai, cek level lithium setiap 1 bulan. Setelah 6 bulan
hingga 1 tahun stabil, ukur kadar lithium setiap 3 bulan. Ada yang
berpendapat pengobatan cukup selama 9 hingga 12 bulan, namun
terkadang pasien perlu lithium lebih lama lagi untuk mencegah kambuh.
Pasien harus tahu dua resiko terapi lithium dalam jangka waktu yang
lama, yaitu hypothyroidism dan kerusakan ginjal dalam
mengkonsentrasikan air kencing.
Lithium
tidak diberikan untuk wanita hamil, atau yang siap-siap hamil.
Sebelum diberikan lithium, pasien perlu asesmen fisikal baseline and
lab, seperti, fungsi ginjal, status thyroids, dementia, dan neurologi
disorder.
“Teaching
patient and family”:
- Lithium mengobati masalah emosimu, dan mencegah kambuh, jadi terus diminum meskipun episode itu selesai.
- Karena jarak antara terapi dan keracunan sangat dekat, penting untuk memonitor level lithium dalam darah.
- Lithium tidak candu atau adiktif
- Makan dan minum seperti normalnya. Lithium menurunkan sodium reabsorpsi dan menyebabkan kurangnya kadar sodium. Rendahnya sodium akan meningkatkan lithium retensi dan mengakibatkan keracunan.
- Hentikan lithium bila diare, muntah, dan keringat yang berlebihan, karena menyebabkan dehidarasi dan dehidrasi akan menigkatkan level lithium Hubungi dokter.
- Tidak minum diuretic
- Bisa mengakibatkan iritasi lambung, minum lithium dengan makanan.
- Penting untuk rutin cek kidney dan thyroids.
Bipolar ini penyebabnya apa sih kak? Trauma atau ada faktor keturunan juga bisa?
ReplyDeleteBisa dua duanya mbak, penyebabnya ada di Psychiatric 6 dan gejalanya ada di Psychiatric 7
DeletePenyakit bipolar ini apa bisa disembuhkan kak Lantana? Ada yang bilang kalau bipolar itu nggak bisa disembuhkan. Katanya harus minum obat terus biar bipolarnya bisa dikendalikan. Artis juga ada yang mengidap bipolar. Itu penyakit bawaan atau bukan kak Lantana?
ReplyDeleteLithium dan obat lainnya bukan untuk menyembuhkan, tapi tujuan utamanya seperti 4 point di atas. Karena kalau dibiarkan akan berbahaya dan membuat penderita makin menderita, dan bias membahayakan orang lain. Benar obatnya harus diminum terus biar ga kambuh
Deletebiasanya ubat sebegini siapa yang berikan? adakah ia antara ubat under control?
ReplyDelete