Sunday, July 26, 2020

Psychiatric 8. Lithium, intervensi efektif untuk Bipolar Disorder

Lithium untuk Biplar Disorder (Credit: James Heilman)

Seseorang penderita bipolar disorder sering memerlukan multipel medikasi. Untuk episode maniak parah, direkomendasikan lithium atau valproate (Depakote) dan atipikal antipsikotik seperti olanzepin (Zypexa) atau risperidone (Risperdal). Bila gejala tidak begitu parah mungkin diberikan salah satunya saja.

Lithium adalah obat yang sangat efektif untuk bipolar I akut dan berulangnya episode maniak dan depresi. Lithium kurang efektif untuk maniak kombinasi. Lithium menghambat sekitar 80% episode akut maniak dan hypomaniak dalam waktu 10 hingga 21 hari.

Spesifiknya, lithium efektif untuk mengurangi:
-kegembiraan, grandiosity, dan ekspansif
-Flight of ideas
-Kegelisahan dan gerak langkah
-Kecemasan

Untuk tingkat yang lebih rendah, lithium bisa mengontrol:
-Insomnia
-Agitasi psikomotor
-Tingkah laku mengancam atau menyerang
-Distraktif
-Hyperseksual
-Paranoia


Untuk efektif, lithium harus mencecah level terapi, biasanya memerlukan waktu 7 hingga 14 hari, atau untuk beberapa pasien perlu waktu lebih lama lagi. Antipsikotik atau benzodiazepin dapat digunakan mencegah kelelahan, coronary collapse, dan kematian, hingga lithium mencapai level terapi.

Aksi antipsikotik adalah untuk memperlambat bicara, mencegah agresi, dan menurunkan aktifitas psikomotor. Begitu lithium efektif dalam mengurangi tingkah laku maniak, obat antipsikotik biasanya dihentikan. Meskipun lithium merupakan intervensi yang efektif dalam menangani fase akut maniak bipolar disorder, obat ini tidak mengobati.

Ada beberapa merek untuk lithium carbonate, seperti Lithane, Eskalith, dan Lithonate. Selama fase aktif, diberikan 300 mg hingga 600 mg, 2 atau 3 kali sehari (by mouth) untuk mencapai hasil terapi atau lithium pada level 0.8 hingga 1.4 mEq/L. Untuk maintenance, antara 0.4 hingga 1.3 mEd/L. Bila lebih dari 2,5 mEq/L, pasien akan mengalami keracunan parah dan bisa menyebabkan kematian. Gastric lavange, dan treatmen dengan urea, mannitol, dan amynophylline dapat mempercepat ekskresi lithium. Bila kasus ekstrim mungkin perlu dilakukan hemodyalisis.

Level lithium diukur setidaknya 5 hari setelah terapi lithium dimulai dan setelah perubahan dosis hingga level terapi dicapai. Setelah level terapi dicapai, cek level lithium setiap 1 bulan. Setelah 6 bulan hingga 1 tahun stabil, ukur kadar lithium setiap 3 bulan. Ada yang berpendapat pengobatan cukup selama 9 hingga 12 bulan, namun terkadang pasien perlu lithium lebih lama lagi untuk mencegah kambuh. Pasien harus tahu dua resiko terapi lithium dalam jangka waktu yang lama, yaitu hypothyroidism dan kerusakan ginjal dalam mengkonsentrasikan air kencing.

Lithium tidak diberikan untuk wanita hamil, atau yang siap-siap hamil. Sebelum diberikan lithium, pasien perlu asesmen fisikal baseline and lab, seperti, fungsi ginjal, status thyroids, dementia, dan neurologi disorder.

Teaching patient and family”:
  1. Lithium mengobati masalah emosimu, dan mencegah kambuh, jadi terus diminum meskipun episode itu selesai.
  2. Karena jarak antara terapi dan keracunan sangat dekat, penting untuk memonitor level lithium dalam darah.
  3. Lithium tidak candu atau adiktif
  4. Makan dan minum seperti normalnya. Lithium menurunkan sodium reabsorpsi dan menyebabkan kurangnya kadar sodium. Rendahnya sodium akan meningkatkan lithium retensi dan mengakibatkan keracunan.
  5. Hentikan lithium bila diare, muntah, dan keringat yang berlebihan, karena menyebabkan dehidarasi dan dehidrasi akan menigkatkan level lithium Hubungi dokter.
  6. Tidak minum diuretic
  7. Bisa mengakibatkan iritasi lambung, minum lithium dengan makanan.
  8. Penting untuk rutin cek kidney dan thyroids.

5 comments:

  1. Bipolar ini penyebabnya apa sih kak? Trauma atau ada faktor keturunan juga bisa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dua duanya mbak, penyebabnya ada di Psychiatric 6 dan gejalanya ada di Psychiatric 7

      Delete
  2. Penyakit bipolar ini apa bisa disembuhkan kak Lantana? Ada yang bilang kalau bipolar itu nggak bisa disembuhkan. Katanya harus minum obat terus biar bipolarnya bisa dikendalikan. Artis juga ada yang mengidap bipolar. Itu penyakit bawaan atau bukan kak Lantana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lithium dan obat lainnya bukan untuk menyembuhkan, tapi tujuan utamanya seperti 4 point di atas. Karena kalau dibiarkan akan berbahaya dan membuat penderita makin menderita, dan bias membahayakan orang lain. Benar obatnya harus diminum terus biar ga kambuh

      Delete
  3. biasanya ubat sebegini siapa yang berikan? adakah ia antara ubat under control?

    ReplyDelete

@eerlinda2005