Psychiatric 3. Terapi Psikodinamik

Erik Erikson (1902-1994)

Psikodinamik terapi mengikuti model psikoanalitik dengan menggunakan berbagai tools psikoanalisis, seperti free associations, dream analysis, transference dan countertransference. Namun terapis lebih meningkatkan keterlibatan dan interaksinya dengan pasien dengan bebas dibanding dengan psikoanalisis tradisional. Terapi adalah “here and now” dan tidak begitu fokus pada orisinal konflik.

Terapi psikodinamik cenderung lebih lama daripada modalitis terapi lainnya dan bisa lebih dari 20 session.

Calon pasien biasanya sehat dan bisa dikatakan berfungsi secara keseluruhan, memiliki kecemasan dan kesulitan di satu problema, namun mereka adalah intelek, memiliki pikiran tentang psikologis, dan memiliki motivasi yang kuat untuk berubah. Pasien dengan psikosis, depresi parah, borderline personaliti, dan disorder parah lainnya tidak cocok untuk terapi ini. Supportive terapi lebih cocok.

Seorang psikoanalis Amerika Serikat, Erik Erikson (1902-1994) adalah pengikut Freud. Namun Erikson melihat adanya keterbatasan dan negatifnya teori Freud dalam pendekatan psianalisis. Erikson juga menekankan bahwa perkembangan individu dipengaruhi lebih daripada sempitnya segitiga ibu-anak-ayah, budaya dan sosial juga memberikan pengaruh signifikan terhadap personaliti.

Menurut Erikson, Personaliti tidak di set-up pada usia 5 tahun sepertinya dinyatakan Freud, tapi terus berlanjut sepanjang hidup.

Model perkembangan Erikson ini sangat penting dalam asesmen pasien, dan mengetahui intervensi apa yang lebih tepat sesuai dengan perkembangannya. Berikut ini adalah kopian 8 tahap perkembangan Erikson.