Psychiatric 4. Teori dan terapi behavioral

Teori Behavior

Teori behavior berkembang sebagai respon protes terhadap asumsi Freud yang menyatakan bahwa tujuan seseorang itu dipahat pada saat masih sangat muda. Ahli behavior tidak memperhatikan inner konflik namun mendiskusikan bahwa personaliti hanya terdiri dari behavior yang bisa dipelajari. Ada tiga model behavior yang akan direview, dan ketiganya fokus pada keyakinan bahwa behavior dapat dipengaruhi melalui proses yang dikenal dengan conditioning. Conditioning melibat pasangan behavior dengan kondisi, apakah akan memperkuat terjadinya behavior atau melemahkannya.

Ivan Pavlov (1849-1936), adalah seorang fisiologi Rusia yang dikenal dengan model teori Classical Conditioning. Teori ini ia formulasikan dari tingkah laku anjing yang mengetahui datangnya makanan, walaupun belum tercium bau makanannya. Classical Conditioning ditemukan saat netral stimulus diulang dan dipasangkan dengan stimulus lain.

John B Watson (1878-1958) adalah seorang psikolog US yang menolak motivasi unconscicious psikoanalisis yang dianggap terlalu subyektif. Ia mengembangkan sekolah yang pikirannya merujuk ke behaviorism, karena ia percaya hal ini bisa diukur dan lebih obyektif. Menurut Watson, personaliti trait dan respon -adaptive atau maladaptive- secara sosial dipelajari melalui classical conditioning. Eksperimennya yang terkenal dan mengerikan adalah Little Albert.

B.F. Skinner (1904-1990) dikenal dengan Operant Condition Theory, Ia adalah gelombang kedua yang menjelaskan teori behavioral. Operant conditioning adalah dimana voluntary behavior dipelajari melalui konsekuansi, dan respon behavior dimunculkan atau dikeluarkan melalui reinforcement dimana menyebabkan behavior itu terjadi lebih sering. Konsekuensinya bisa menjadi sebuah positive reinforcement, seperti menerima reward, atau negative reinforcement, membuang objek atau stimulus yang tidak diharapkan. Tehnik lain yang menyebabkan behavioral menjadi kurang dilakukan. Studi teknik adalah konsekuensi yang tidak menyenangkan atau punishment.

Terapi behavioral.

Terapi ini digunakan berdasarkan asumsi bahwa perubahan tingkah laku yang tidak pantas dapat terjadi tanpa mengetahui apa yang mendasari penyebabnya. Terapi behavioral sangat efektif dalam men-treat orang-orang yang phobi, alkoholis, schizophrenia, dan kondisi lainnya. Ada 4 tipe dari terapi ini:

1.Modeling. Dengan cara modeling, terapis menyediakan role model untuk spesifik tingkah laku dan pasien belajar melalui imitasi.

2.Operant conditioning. Terapi ini berdasarkan pada modifikasi behavior dan menggunakan positif reinforcement untuk meningkatkan behavior yang diinginkan. Sistem reward atau dikenal dengan token economy.

3.Systemic desensitization. Ini adalah bentuk lain dari terapi modifikasi behavior yang melibatkan perkembangan tugas dari behavioral yang disesuaikan dengan spesifik ketakutan pasien, tugas diberikan kepada pasien dengan mengggunakan teknik rileksasi.

5,Aversion therapy. Saat ini aversion terapi yang merupakan sebuah hukuman banyak digunakan untuk behavior terhadap alkoholism, seksual deviasi, pengutil, halusinasi, violen dan agresif behavior, dan self-mutilation.

Biofeedback adalah terapi behavioral dan sukses digunakan sekarang, khususnya untuk mengontrol respon fisiologi tubuh terhadap stress dan anxiety.