Tuesday, October 8, 2019

Joker Juga Manusia dan Joaquin Phoenix

Joker (Credit: imdb,com)


Teman-teman sudah nonton film Joker tahun ini?

Apa yang menarik pada Joker hingga ia dinyatakan a good film pada tahun 2019? Film ini fokusnya pada isu kesehatan mental.

Ini storyline-nya yang saya ambil dari imbd,com:
In Gotham City, mentally-troubled comedian Arthur Fleck embarks on a downward-spiral of social revolution and bloody crime. This path brings him face-to-face with his infamous alter-ego: "The Joker".


Todd Phillip megimajinasikan untuk film ini dari original cerita tentang penjahat (villain) yang tidak terkenal. Joaquin Phoenix memainkan Arthur Fleck, seorang tertindas yang meledak menjadi seorang yang tertawa tanpa berhenti pada saat-saat yang paling tidak tepat.

Kita sebagai penonton yang lagi duduk menikmati film ini jadi berfikir, barangkali ia menderita cedera otak. Namun, pada film ini tidak ada sama sekali menyinggung tentang apa nama masalah kelainan pada Joker ini.

Sebenarnya pada kehidupan nyata, kondisi medis seperti ini adalah benar-benar ada, mereka mengistilahkan dengan pseudobulbar affect (PBA). Penderita PBA sering menangis, tertawa, atau ekspresi emosi lainnya dimana secara keseluruhan tidak ada hubungannya dengan kondisi emosi yang sebenarnya.

Para ahli menjelaskan bahwa Pseudobulbar affect (PBA) ditandai oleh tangis dan tawa yang tidak terkontrol yang barangkali tidak semestinya atau tidak pantas pada konteks sosial. Ada perbedaan antara ekspresi emosi penderita dan emosi yang memang sedang dialaminya.

Joker Juga Manusia (Credit: imdb,com)

Orang-orang dengan PBA merasa dan mengalami perasaan yang sama sebagaimana orang lain rasakan, tapi mereka cenderung untuk mengekspresikannya secara berlebih-lebihan atau dengan cara yang tidak selayaknya. Ledakan emosinya dapat berlangsung selama bermenit-menit.

Banyak istilah-istilah yang membingungkan untuk diberikan pada kondisi ini. Seperti kelainan ekspresi emosi, emosi yang labil, sakit kebanyakan tawa dan nangis, disregulasi emosi, emosi-an.
Biasanya hal ini terjadi karena cedera otak atau neurological disorder yang mempengaruhi bagaimana kerja emisi otak.

Tawanya sering berbalik ke air mata, dan karena tak terkendalinya tangis yang merupakan gejala umum PBA, maka hal ini sering disalah tafsir sebagai depresi.

PBA barangkali berkenaan dengan latar belakang amyotrophic lateral sclerosis (ALS), extrapyramidal and cerebellar disorders (Parkinson’s disease, multiple system atrophy, progressive supranuclear palsy), multiple sclerosis (MS), traumatic brain injury, Alzheimer’s disease and other dementias, stroke, and brain tumors. PBA memiliki prevalense yang lebih tinggi pada kecemasan dan kurangnya fungsi sosial.

Apa kata si aktor Joker, Joaquin Phoenix?

“Sulit untuk tidak memiliki simpati pada seseorang yang mengalami level trauma masa anak-anak. Overstimulasi medulla mencari dan menerima bahaya dimana-mana. Untuk seseorang pada tingkat itu, apakah ini berarti kelakuannya jadi lumrah dan dibenarkan? Jelas tidak. Ini adalah titik dimana mereka telah menembus batas, dimana saya tidak sanggup lagi di pihaknya. Tapi ini membuat diri saya untuk mendekatinya dengan sedikit pertimbangan dan lebih pada kasih sayang daripada waktu saya pertama kali membaca scipt”.

27 comments:

  1. Saya baru mau nonton Joker malam ini. Untungnya ulasan ini tidak spoiler tapi tetap informatif

    ReplyDelete
  2. ini yang lg trending kemaren dgn quote orang baik yang disakiti hehehe

    ReplyDelete
  3. pelbagai komen dan reaksi saya baca daripada penonton tentang filem ini... tapi saya belum berkesempatan nak pergi tengok...

    ReplyDelete
  4. Joker itu mungkin ibarat seorang psikopat ya kalau dalam istilah psikologi..

    ReplyDelete
  5. jadi joker tu memang sakit ya :D

    ReplyDelete
  6. Orang-orang dengan PBA merasa dan mengalami perasaan yang sama sebagaimana orang lain rasakan, tapi mereka cenderung untuk mengekspresikannya secara berlebih-lebihan atau dengan cara yang tidak selayaknya.

    Yg paling lucu adegan yg di kreta itu, Joker ngetawain orang2 yg lagi godain cewe sampe akhirnya Joker ngebunuh orang itu. Kasian juga ya kalau dia ekspresinya berlebihan kaya gitu, dampaknya bisa fatal kalau ketemu orang2 yg ga tepat.

    ReplyDelete
  7. Anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan ?? Ayo Gabung dengan Situs RESMI POKER ONLINE TERPERCAYA di www.fanspoker.com
    Deposit dan Penarikan Dana Hanya 1 Menit (selama bank online) BANK BCA, Mandiri, BNI, BRI dan DANAMON Minimal Deposit & Withdraw 10 rb
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete
  8. Psikopat yang dibentuk karena keadaan yg tidak mendukung

    ReplyDelete
  9. Kiraim akan baca ulasan filmnya, ternyata bahas soal penjelasan ilmiah mengenai sakit mental parah Joker. Tapi bermanfaat karena yang baca bisa tahu istilah medis dan permasalahannya.
    Saya jadi penasaran dengan Joauin Pjoenix. Dulu abangnya River Phoenix adalah aktor favorit saya.

    ReplyDelete
  10. Filmnya bagus karena mengangkat tema kesehatan mental. Joker juga asalnya adalah manusia biasa yang karena keadaan lingkungan menjadi jahat dan itu banyak terjadi di dunia nyata juga menurutku. Lingkungan besar pengaruh nya.

    ReplyDelete
  11. Belum di tonton lagi... A ti baru nak carik dvd nyer

    ReplyDelete
  12. Menurut aku sih bagusnya Joker ini karena pertama, ini film drama. Tidak seperti film DC sebelumnya yang tergolong film aksi. Meski tentu saja ceritanya fiksi, namun ceritanya masuk akal, dan ada banyak emosi disana, getir dan haru. Belum lagi penulisan skenarionya yang menurut aku sangat rumit, karena maju dan mundur, serta multi tafsir, plot twist juga mungkin (?)
    Yang kedua, menurut aku akting Joaquin sangat total ya. Membawakan karakter yang punya kondisi yang khusus, pasti sangat sulit. Karakter depresi dan tertekan sangat bisa dirasakan penonton, sampai-sampai film ini dihujat membuat depresi banyak pihak.
    Well, di akhir kata, aku percaya, film adalah seni, dan seni itu sangat subyektif. Suka atau tidak suka.
    Aku suka film ini, menikmati saat menontonnya. Selebihnya, tergantung masing-masing penonton.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya setuju dengan komentar kak Kartika..😁

      Delete
    2. Mas Agus, maaf ya, saya sudah berkali-kali berusaha kasih komen ke blog mas, tapi gagal terus. Katanya warning-nya: "Flash Player outdated"
      Mohon maaf banget ya, ntar kalo udah ok, saya kunjung dan komen balik di blog mas.

      Delete
    3. Oh aku juga tidak tahu, apa gara-gara iklan pop ads ya. Sekarang sudah aku hapus iklannya

      Delete
  13. Salah satu film favorit saya tahun ini. Katanya Joker akan dibuatkan sekuelnya, wajar saja sih soalnya banyak yang suka, pendapatan juga banyak.

    ReplyDelete
  14. kadang serem melihatnya

    https://kylafood.asro.net/

    ReplyDelete
  15. Bullying itu berbahaya ...
    Peran orang tua penting dalam hal ini, banyak orang tua abai akan hal ini, itu kenapa bullying selalu ada ditiap generasi.

    ReplyDelete
  16. Saya udah nonton😁, seneng rasanya ada film yang mwngangkat isu kesehatan mental. Karena banyak orang nggak tahu bahwa sakit mental itu sama aja dengan sakit fisik. Sama-sama menyakitkan. Waktu nonton film ini saya bisa paham apa yang dirasakan joker. Cuman masih sedih ketika akhirnya dia bunuh orang.

    ReplyDelete
  17. AKu nonton Joker di bioskop sih, meskipun awalnya ga berniat banget. Gegara film yang dimau terlewat jam tayangnya hehehe. Iya ya kasihan dan sebel sebenernya sama orang begini. Tau2 tertawa terbahak2, trus jadi nagis. Ada juga marah2 yg ga jelas trus ketawa2 lagi. Jadi sadi membunuh orang ngeri banget ya.

    ReplyDelete
  18. Saya pikir film ini sungguh-sungguh membuat kita merenungkan diri sendiri usai menontonnya. meneliti diri gitu .

    ReplyDelete
  19. siap nungguin next film joker nih, katanya mau syuting

    ReplyDelete
  20. Ini film DC yang bener-bener beda. Actionnya minim dan lebih ke alur lambat tentang kehidupan si Joker sebelum jadi Joker haha Sebetulnya kasian sih sama dia. Ditambah lingkungan yang ga mendukung dan juga kondisi finansial yang tak mendukung juga, jadilah dia psikopat 😭

    Aku baru tau kalo ternyata Joker ni ada disorder suka ketawa dari film ini. Kupikir awalnya memang tipikal si Joker suka ketawa-tawa aja gitu. Dan baru tau juga kalo benar ada penyakit mental jenis begini.

    ReplyDelete
  21. Hampir sesempurna head ladger, tapi kurang sedikut, soo far tetap memuaskan nonton filmnya joker yang versi ini...

    ReplyDelete

@eerlinda2005