Joker (Credit: imdb,com)
Teman-teman sudah nonton film Joker
tahun ini?
Apa yang menarik pada Joker hingga ia
dinyatakan a good film pada tahun 2019? Film ini fokusnya pada isu
kesehatan mental.
Ini storyline-nya yang saya ambil dari
imbd,com:
Todd Phillip megimajinasikan untuk film
ini dari original cerita tentang penjahat (villain) yang tidak
terkenal. Joaquin Phoenix memainkan Arthur Fleck, seorang tertindas
yang meledak menjadi seorang yang tertawa tanpa berhenti pada
saat-saat yang paling tidak tepat.
Kita sebagai penonton yang lagi duduk
menikmati film ini jadi berfikir, barangkali ia menderita cedera
otak. Namun, pada film ini tidak ada sama sekali menyinggung tentang
apa nama masalah kelainan pada Joker ini.
Sebenarnya pada kehidupan nyata, kondisi
medis seperti ini adalah benar-benar ada, mereka mengistilahkan
dengan pseudobulbar affect (PBA). Penderita PBA sering menangis,
tertawa, atau ekspresi emosi lainnya dimana secara keseluruhan tidak
ada hubungannya dengan kondisi emosi yang sebenarnya.
Joker Juga Manusia (Credit: imdb,com)
Orang-orang dengan PBA merasa dan
mengalami perasaan yang sama sebagaimana orang lain rasakan, tapi
mereka cenderung untuk mengekspresikannya secara berlebih-lebihan atau
dengan cara yang tidak selayaknya. Ledakan emosinya dapat berlangsung
selama bermenit-menit.
Banyak istilah-istilah yang
membingungkan untuk diberikan pada kondisi ini. Seperti kelainan
ekspresi emosi, emosi yang labil, sakit kebanyakan tawa dan nangis,
disregulasi emosi, emosi-an.
Biasanya hal ini terjadi karena cedera
otak atau neurological disorder yang mempengaruhi bagaimana kerja
emisi otak.
Tawanya sering berbalik ke air mata,
dan karena tak terkendalinya tangis yang merupakan gejala umum PBA,
maka hal ini sering disalah tafsir sebagai depresi.
Apa kata si aktor Joker, Joaquin
Phoenix?
“Sulit untuk tidak memiliki simpati
pada seseorang yang mengalami level trauma masa anak-anak.
Overstimulasi medulla mencari dan menerima bahaya dimana-mana. Untuk
seseorang pada tingkat itu, apakah ini berarti kelakuannya jadi
lumrah dan dibenarkan? Jelas tidak. Ini adalah titik dimana mereka
telah menembus batas, dimana saya tidak sanggup lagi di pihaknya.
Tapi ini membuat diri saya untuk mendekatinya dengan sedikit
pertimbangan dan lebih pada kasih sayang daripada waktu saya pertama
kali membaca scipt”.
Saya baru mau nonton Joker malam ini. Untungnya ulasan ini tidak spoiler tapi tetap informatif
ReplyDeleteEnjoy it!
Deleteini yang lg trending kemaren dgn quote orang baik yang disakiti hehehe
ReplyDelete^_^
Deletepelbagai komen dan reaksi saya baca daripada penonton tentang filem ini... tapi saya belum berkesempatan nak pergi tengok...
ReplyDeleteJoker itu mungkin ibarat seorang psikopat ya kalau dalam istilah psikologi..
ReplyDeletejadi joker tu memang sakit ya :D
ReplyDeleteOrang-orang dengan PBA merasa dan mengalami perasaan yang sama sebagaimana orang lain rasakan, tapi mereka cenderung untuk mengekspresikannya secara berlebih-lebihan atau dengan cara yang tidak selayaknya.
ReplyDeleteYg paling lucu adegan yg di kreta itu, Joker ngetawain orang2 yg lagi godain cewe sampe akhirnya Joker ngebunuh orang itu. Kasian juga ya kalau dia ekspresinya berlebihan kaya gitu, dampaknya bisa fatal kalau ketemu orang2 yg ga tepat.
Anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan ?? Ayo Gabung dengan Situs RESMI POKER ONLINE TERPERCAYA di www.fanspoker.com
ReplyDeleteDeposit dan Penarikan Dana Hanya 1 Menit (selama bank online) BANK BCA, Mandiri, BNI, BRI dan DANAMON Minimal Deposit & Withdraw 10 rb
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
Psikopat yang dibentuk karena keadaan yg tidak mendukung
ReplyDeleteKiraim akan baca ulasan filmnya, ternyata bahas soal penjelasan ilmiah mengenai sakit mental parah Joker. Tapi bermanfaat karena yang baca bisa tahu istilah medis dan permasalahannya.
ReplyDeleteSaya jadi penasaran dengan Joauin Pjoenix. Dulu abangnya River Phoenix adalah aktor favorit saya.
Filmnya bagus karena mengangkat tema kesehatan mental. Joker juga asalnya adalah manusia biasa yang karena keadaan lingkungan menjadi jahat dan itu banyak terjadi di dunia nyata juga menurutku. Lingkungan besar pengaruh nya.
ReplyDeleteThanks
DeleteBelum di tonton lagi... A ti baru nak carik dvd nyer
ReplyDeleteMenurut aku sih bagusnya Joker ini karena pertama, ini film drama. Tidak seperti film DC sebelumnya yang tergolong film aksi. Meski tentu saja ceritanya fiksi, namun ceritanya masuk akal, dan ada banyak emosi disana, getir dan haru. Belum lagi penulisan skenarionya yang menurut aku sangat rumit, karena maju dan mundur, serta multi tafsir, plot twist juga mungkin (?)
ReplyDeleteYang kedua, menurut aku akting Joaquin sangat total ya. Membawakan karakter yang punya kondisi yang khusus, pasti sangat sulit. Karakter depresi dan tertekan sangat bisa dirasakan penonton, sampai-sampai film ini dihujat membuat depresi banyak pihak.
Well, di akhir kata, aku percaya, film adalah seni, dan seni itu sangat subyektif. Suka atau tidak suka.
Aku suka film ini, menikmati saat menontonnya. Selebihnya, tergantung masing-masing penonton.
Saya setuju dengan komentar kak Kartika..😁
DeleteMas Agus, maaf ya, saya sudah berkali-kali berusaha kasih komen ke blog mas, tapi gagal terus. Katanya warning-nya: "Flash Player outdated"
DeleteMohon maaf banget ya, ntar kalo udah ok, saya kunjung dan komen balik di blog mas.
Oh aku juga tidak tahu, apa gara-gara iklan pop ads ya. Sekarang sudah aku hapus iklannya
DeleteSalah satu film favorit saya tahun ini. Katanya Joker akan dibuatkan sekuelnya, wajar saja sih soalnya banyak yang suka, pendapatan juga banyak.
ReplyDeletekadang serem melihatnya
ReplyDeletehttps://kylafood.asro.net/
Bullying itu berbahaya ...
ReplyDeletePeran orang tua penting dalam hal ini, banyak orang tua abai akan hal ini, itu kenapa bullying selalu ada ditiap generasi.
Saya udah nonton😁, seneng rasanya ada film yang mwngangkat isu kesehatan mental. Karena banyak orang nggak tahu bahwa sakit mental itu sama aja dengan sakit fisik. Sama-sama menyakitkan. Waktu nonton film ini saya bisa paham apa yang dirasakan joker. Cuman masih sedih ketika akhirnya dia bunuh orang.
ReplyDeleteAKu nonton Joker di bioskop sih, meskipun awalnya ga berniat banget. Gegara film yang dimau terlewat jam tayangnya hehehe. Iya ya kasihan dan sebel sebenernya sama orang begini. Tau2 tertawa terbahak2, trus jadi nagis. Ada juga marah2 yg ga jelas trus ketawa2 lagi. Jadi sadi membunuh orang ngeri banget ya.
ReplyDeleteSaya pikir film ini sungguh-sungguh membuat kita merenungkan diri sendiri usai menontonnya. meneliti diri gitu .
ReplyDeletesiap nungguin next film joker nih, katanya mau syuting
ReplyDeleteIni film DC yang bener-bener beda. Actionnya minim dan lebih ke alur lambat tentang kehidupan si Joker sebelum jadi Joker haha Sebetulnya kasian sih sama dia. Ditambah lingkungan yang ga mendukung dan juga kondisi finansial yang tak mendukung juga, jadilah dia psikopat 😭
ReplyDeleteAku baru tau kalo ternyata Joker ni ada disorder suka ketawa dari film ini. Kupikir awalnya memang tipikal si Joker suka ketawa-tawa aja gitu. Dan baru tau juga kalo benar ada penyakit mental jenis begini.
Hampir sesempurna head ladger, tapi kurang sedikut, soo far tetap memuaskan nonton filmnya joker yang versi ini...
ReplyDelete