Adakah perbedaan antara Micellar Water dengan soap in Water? (Bagian 02)

Pembersih wajah micellar water yang dikemas oleh Garnier

Seperti yang telah didiskusikan sebelumnya (bagian 01) bahwa sabun adalah garam sodium atau potassium yang memiliki rantai panjang fatty acid. Rangkaian panjang ini tidak eksis bila secara individual di dalam air, sehingga rangkaian-rangkaian ini akan membentuk bulatan yang disebut micelle.

Setiap micelle terdiri dari 50 hingga 100 rantai panjang yang menyerupai sebuah bola besar. Polar head atau ujung kepalanya adalah bagian luar bola karena pengaruh atraksi dari air, ujung kepala iini suka air. Sementara nonpolar tails atau ujung ekornya dibenamkan di bagian dalam bola untuk me-minimize atau menghindar kontak dengan air. Artinya ujung ekor ini memang paling benci dengan air. 

Ilustrasi micelle (Credit: Istock by getty image)

Sabun memiliki kemampuan sebagai”pembersih” karena adanya nonpolar pada molekul lemak atau minyak. Molekul dengan nonpolar (bagian ujung ekor yang takut air) ini bila terkena air mampu mengangkat, meletakkan, dan membawa kotoran tersebut di tengah bulatan micelle, atau dengan kata lain kotoran akan larut dalam non polar interior micelle.

Karena permukaan micelle ini memiliki muatan negative, individual micelle biasanya cenderung saling tolak menolak dari pada merger atau bersatu membentu bulatan besar.

# Surfaktan (Surfactant)

Istilah surfactant ini adalah singkatan dari ‘surface active agent’. Surfaktan adalah senyawa yang menurunkan suface tension. Deterjen adalah surfaktan.

Surfaktan? Deterjen?

Benarkan, jadi ingat Rinso, “mencuci sendiri”.

Sabun yang kita buat ini, bila larut dengan air yang mengandung calcium atau magnesium yang terbawa dari tanah atau bebatuan, mengakibatkan micelle bereaksi dan membentuk endapan putih (scum).

Untuk mengatasi endapan putih ini maka dibuat bahan sintetik yang memiliki properti seperti sabun, tapi tidak meninggalkan bekas seperti sabun bila bertemu calcium dan magnesium ion. Sabun sintetik yang dikembangkan ini disebut detergents, dari bahasa Latin detergere yang artinya sapu bersih.

Jadi deterjen itu artinya mencuci sendiri dan deterjen itu adalah sabun sintetik, seperti telah kita ketahui bahwa karakter sabun adalah membentuk micelle.

Begitu juga dengan micellar water yang mampu membilas sendiri. Seperti yang dijelaskan Joseph Cincotto, bahwa micellar water adalah kombinasi air, glycerin, dan surfaktan dengan konsentrasi yang rendah. Surfaktan akan membentuk micelle dan beraksi sebagai magnet terhadap kotoran serta minyak.

Penasaran tentang kemampuan membersihkan sendiri micellar water ini, saya akhirnya hanya merujuk pada pendapat seorang ahli kulit yang mengatakan bahwa micellar water dapat membantumu membersihkan wajah dari make up yang tersisa, namun bila menginginkan deep-cleansing, facial soap (liquid atau bar) dan air tidak bisa dielakkan.