Riset berkaitan dengan personality ini sangat minim. Saat anak masih infan dan awal usia anak-anak, mereka terlihat sangat alert dan responsive secara emosi. Karena alert dan responsive ini tergantung pada respon yang mempengaruhi mereka, mereka mengembang pola tingkah laku sesuai respon pangasuhnya. Sehingga diyakini, anak-anak tersebut mengalami pengalaman yang singkat, sangat berkuasa, dan sokongan yang tidak regular dari berbagai pengasuh (apakah orang tua, saudara kandung, kakek/nenek, tante) yang tidak mampu memberikan perhatian yang konsisten.
Parental behavior dan role modeling juga diyakini memberikan kontribusi pada berkembangnya histrionic personality disorder. Banyak wanita yang memiliki disorder ini menyatakan bahwa mereka seperti mama-nya yang emosinya labil dan jenuh dengan rutinitas hidup, menggoda lelaki, pintar melakukan deal dengan orang-orang. Yeps, anak anak meniru tingkah laku orang dewasa yang diamatinya.
Tujuan yang ingin dicapai untuk perawatan penderita ini adalah memperbaiki kecenderungan mereka untuk berharap orang-orang lain akan mengisi segala kemauan mereka. Mereka memiliki low self-esteem, sehingga mereka perlu dibantu untuk mengembangkan otonomi/independen, memiliki positif self-concept, dan mampu menyelesaikan masalah secara dewasa.
No comments:
Post a Comment