Pernah pada disuatu masa, film-film Indonesia mengungkapkan
kenakalan-kenakalan remaja. Remaja-remaja ini pintar dan smart, dari keluarga
ber-uang, dan punya berbagai asisten rumah tangga. Kenapa mereka nakal dan melakukan
kejahatan? Karena kurang perhatian, kurang mendapat kasih sayang orang tua.
Papi sibuk dengan kerjaannya dan mami sibuk dengan arisannya.
Itu dulu.
Sekarang?
Getting worse, bila tidak diatasi.
Sekarang ada pergeseran. Kecenderungan untuk menjadi single
parent yang harus bekerja dan beraktifitas. Ibu yang bekerja di luar rumah.
Kedua orangtua di luar rumah. Lebih runyam lagi, penghasilan mereka tidak mencukupi
untuk harus menggaji asisten rumah tangga. Terus, apa hubungannya dengan
anak-anak?
Anak-anak usia sekolah yang bila pulang sekolah, sesampai di
rumah tidak ada siapa-siapa, dan anak-anak ini dipercaya mengurus dirinya sendiri,
tidak ada orang dewasa yang mengawasinya. Mereka diistilahkan dengan latchkey
children atau latchkey kids. Seperti yang diungakap di atas, biasanya mereka
dari keluarga single parent yang orang tuanya harus bekerja, atau anak-anak
yang kedua orangnya bekerja. Hal ini menjadikan masalah yang membuat orangtua
menjadi stress. Selain orang tua merasakan ada tekanan dan capek bekerja,
ditambah lagi dengan tanggung jawab terhadap anaknya, mengakibatkan anak-anak
ini (larchkey children) ini dalam suasana stress, dan banyak di antara mereka jadi
memiliki penyakit kronis.
Lemahnya pengawasan terhadap anak-anak sepulang dari sekolah
memberikan dampak yang besar terhadap kecelakaan atau tingkah laku yang tidak
benar.
Beberapa anak-anak yang pulang ke rumah setelah sekolah usai
dan tidak ada siapa-siapa, mereka kehilangan teman bermain, merasa sendiri dan
terisolasi, dan takut, dibandingkan dengan anak yang di bawah pengawasan orang
dewasa. Untuk mengatasai rasa cemas dan takutnya, mereka mereka bermain games, atau nonton TV dengan
suara yang keras.
Fakta mengungkapkan, anak-anak ini tumbuh dengan berbagai
problem, physical and sexual abuse, berbagai kejahatan dan kekerasan, depresi,
narkoba dan alcohol, hamil dan aborsi, kekerasan domestic, kesulitan belajar,
dan juga gizi yang tidak seimbang.
Banyak komunitas (kampung atau RT/RW) dan orang-orang yang concern
dengan masalah kesejahteraan latchkey children ini mencoba membantu anak-anak tersebut
dan orangtuanya untuk mengatasi segala potensi masalah yang serius. Beberapa
komunitas dan perusahaan mengadakan program after-school. Para pelayan Kesehatan
masyarakat berperan dalam melayani komunitas dan menyokong para orang tua untuk
mendidik anaknya bisa dan mampu mengurus dirinya sendiri (self-help skills).
Baru tahu istilah latchkey kid 😉
ReplyDelete