Wednesday, June 22, 2022

Pediatrics 21. Bila anak anda latchkey kid, bantu dan perhatikan dia!

 

Latchkey kid (Photo: Ian West/Alamy stock photo)

Pernah pada disuatu masa, film-film Indonesia mengungkapkan kenakalan-kenakalan remaja. Remaja-remaja ini pintar dan smart, dari keluarga ber-uang, dan punya berbagai asisten rumah tangga. Kenapa mereka nakal dan melakukan kejahatan? Karena kurang perhatian, kurang mendapat kasih sayang orang tua. Papi sibuk dengan kerjaannya dan mami sibuk dengan arisannya.

 

Itu dulu.

 

Sekarang?

Getting worse, bila tidak diatasi.

 

Sekarang ada pergeseran. Kecenderungan untuk menjadi single parent yang harus bekerja dan beraktifitas. Ibu yang bekerja di luar rumah. Kedua orangtua di luar rumah. Lebih runyam lagi, penghasilan mereka tidak mencukupi untuk harus menggaji asisten rumah tangga. Terus, apa hubungannya dengan anak-anak?


Anak-anak usia sekolah yang bila pulang sekolah, sesampai di rumah tidak ada siapa-siapa, dan anak-anak ini dipercaya mengurus dirinya sendiri, tidak ada orang dewasa yang mengawasinya. Mereka diistilahkan dengan latchkey children atau latchkey kids. Seperti yang diungakap di atas, biasanya mereka dari keluarga single parent yang orang tuanya harus bekerja, atau anak-anak yang kedua orangnya bekerja. Hal ini menjadikan masalah yang membuat orangtua menjadi stress. Selain orang tua merasakan ada tekanan dan capek bekerja, ditambah lagi dengan tanggung jawab terhadap anaknya, mengakibatkan anak-anak ini (larchkey children) ini dalam suasana stress, dan banyak di antara mereka jadi memiliki penyakit kronis.

 

Lemahnya pengawasan terhadap anak-anak sepulang dari sekolah memberikan dampak yang besar terhadap kecelakaan atau tingkah laku yang tidak benar.

 

Beberapa anak-anak yang pulang ke rumah setelah sekolah usai dan tidak ada siapa-siapa, mereka kehilangan teman bermain, merasa sendiri dan terisolasi, dan takut, dibandingkan dengan anak yang di bawah pengawasan orang dewasa. Untuk mengatasai rasa cemas dan takutnya, mereka  mereka bermain games, atau nonton TV dengan suara yang keras.

 

Fakta mengungkapkan, anak-anak ini tumbuh dengan berbagai problem, physical and sexual abuse, berbagai kejahatan dan kekerasan, depresi, narkoba dan alcohol, hamil dan aborsi, kekerasan domestic, kesulitan belajar, dan juga gizi yang tidak seimbang.

 

Banyak komunitas (kampung atau RT/RW) dan orang-orang yang concern dengan masalah kesejahteraan latchkey children ini mencoba membantu anak-anak tersebut dan orangtuanya untuk mengatasi segala potensi masalah yang serius. Beberapa komunitas dan perusahaan mengadakan program after-school. Para pelayan Kesehatan masyarakat berperan dalam melayani komunitas dan menyokong para orang tua untuk mendidik anaknya bisa dan mampu mengurus dirinya sendiri (self-help skills).

1 comment:

@eerlinda2005