Anak-anak preschool, yaitu
anak-anak yang berusia 3-5 tahun. Pola tidur anak anak usia ini sangat
bervariasi, tapi rata rata tidur mereka sekitar 12 jam satu malam dan jarang
mau tidur siang. Terbangun dimalam hari adalah lumrah dalam masa anak-anak,
dan mungkin berhubungan dengan sosial dan lingkungan dibanding dengan penyebab
pertumbuhan dan fisiologi.
Tahun-tahun
preschool merupakan “prime time” terhadap gangguan tidur. Tipikal gangguan ini
berkaitan dengan meningkatnya otonomi, asosiasi tidur yang negative, ketakutan
nightmare, jadwal tidur yang tidak konsisten, dan longgarnya disiplin.
Pada
postingan ini akan didiskusikan masalah gangguan tidur yang disebabkan oleh
nightmare dan sleep terror. Konsekuensi tidak cukup tidur malam adalah lelah,
rewel, dan tingkah laku yang negative, hyperactivity, sulit konsentrasi,
terganggunya kemampuan belajar, dan kesulitan mengontrol emosi.
Rekomendasi
untuk penanganan gangguan tidur diberikan oleh pediatrist hanya setelah menganalisa permasalahan
secara keseluruhan. Tradisi budaya mungkin berlaku dalam pelaksanaan tidur dan
berlawanan dengan rekomendasi dari pediatrist, sehingga orang tua mungkin tidak
menerima cara penyelesaian tidur secara praktis dari pediatrist atau para professional.
Penanganan
masalah tidur dan pendekatannya adalah sangat berbeda antara nightmare (mimpi
yang menakutkan dan diikuti oleh terganggunya dari tidur) dan sleep terror (separuh
bangun dari tidur dalam yang tidak ada mimpi).
Untuk
anak-anak yang sering lambat tidur, pendekatan yang dilakukan meliputi penekanan
tentang pentingnya ritual tidur yang konsisten. Orang tua seharusnya
mengabaikan tingkah laku anak yang mencari perhatian dan tidak perlu membawa si
anak tidur bersamanya, atau membiarkan dia menunda tidurnya dengan berbagai alasan.
Parental yang konsisten merupakan paramount untuk semua pendekatan dan treatmen.
Apa
beda nightmare dan sleep terror?
Nightmare
adalah mimpi yang menakutkan. Terjadi selama rapid eye movement (REM) sleep dan
diikuti oleh terbangun dan tersadar. Setelah mimpi selesai (tidak saat nightmare), anak bangun dan menangis atau memanggil-manggil.
Sleep
terror merupakan bangun dari tidur yang sangat dalam (stage IV, non REM) sleep. Disaat terror terjadi, anak berteriak, meronta, memukul, menendang dan kemudian tenang.
Kapan
terjadinya?
Nightmare
terjadi setelah separoh malam, ketika mimpi sangat intens. Sementara sleep terror
biasanya terjadi sekitar 1 – 4 jam setelah tertidur, saat non REM sleep paling
dalam.
Bagaimana
respon anak?
Saat
nightmare anak menangis dan sangat takut, kondisi anak tetap dalam ketakutan
meskipun anak telah terbangun.
Berbeda
dengan anak yang mengalami sleep terror, awalnya anak mungkin duduk, memukul-mukul,
atau menendang-nendang dengan tingkah yang sangat aneh dengan mata melotot,
detak jantung berpacu, dan berkeringat. Anak bisa saja menangis berteriak, berbicara,
atau mengerang. Terlihat jelas takut, marah. atau bingung, dan semua hilang
disaat anak sadar, bangun dari tidur.
Apakah
anak tahu kehadiran kita di dekatnya?
Saat
terbangun dari nightmare anak menyadari kehadiran orang lain. Namun pada sleep
teror anak tidak menyadari kehadiran orang lain di dekatnya, dan tidak bisa
ditenangkan. Bila ditenangkan, anak barangkali akan mendorong orang yang
mendekatinya, atau berteriak dan memukul atau menendangnya, apalagi jika ia
dipegang atau didekap.
Setelah
nightmare biasanya anak tidak mau langsung balik tidur karena merasa takut, Anak
yang mengalami sleep terror biasanya cepat, dan balik tidur dan justru sulit
dibangunkan.
Apakah
anak ingat akan mimpinya?
Bila
anak agak besar, setelah mengalami nightmare, biasanya ia bisa menceritakan
tentang mimpinya.
Pada
sleep terror, anak tidak ingat akan mimpinya, mereka juga tidak ingat bahwa
mereka menjerit, memukul, atau menendang.
Apa
yang sebaiknya dilakukan terhadap anak yang mengalami gangguan tidur ini?
Terhadap
anak yang mengalami nightmare, terima kenyataan bahwa mimpinya adalah ketakutan yang
nyata. Duduk dekat anak, tenangkan dan berikan rasa perlindungan terhadapnya. Biarkan
anak tetap kembali tidur di tempat tidurnya. Cari konseling untuk nightmare
yang terus menerus datang
Perhatikan
anak yang mengalami sleep terror beberapa menit tanpa menyentuhnya hingga anak
menjadi tenang dan terjaga dari tidur. Sentuh anak hanya bila diperlukan untuk
menghindari anak dari cedera. Ajak anak kembali tidur jika diperlukan Sleep terror
adalah normal, fenomena umum, terutama anak usia preschool dan tidak memerlukan
tindakan atau pengobatan apa pun.
Olá;
ReplyDeletePassando para te desejar um bom Natal
e uma Boa entrada de ano junto aos seus.
Abraços
janicce.
Hai;
Pindah untuk mengucapkan selamat Natal
dan Tahun Baru yang Baik di sebelah Anda.
pelukan
janice.
Wah, kalo di Indonesia anak bangun tengah malam lalu menendang nendang dan meracau pasti disangka ketempelan, terus bawa ke orang tua yang pintar doa.😂
ReplyDeleteJadi sebenarnya itu hal normal ya pada anak-anak?
Wah, ternyata sleep teror menyeramkan sekali ya dampaknya terhadap anak2. Iya sih, pola tidur anak2 apalagi saat pandemi begini lebih sulit diatur. Anak2ku sih karena kebanyakan tugas, jadi mereka baru bisa bobo jam 11 atau 12 malam. Katanya sih jd ga ngantuk. Duh... 🙄🙄
ReplyDelete