Ilustrasi, foto
dari Keuka-Studios.com
Nayla memiliki
firasat bahwa hari ini merupakan hari yang akan tidak menyenangkan. Tentu saja,
bagaimana tidak, kalau suami sekarang terbaring di rumah sakit. Untung saja
lalu lintas di jalan tidak ramai, dari kantornya ke rumah sakit tidak begitu
macet, dan ia sempat singgah untuk membeli “beef spaghetti” kesukaannya, dan
beberapa jenis kue basah kecil untuk dirinya dan suaminya. Ia belum sempat
makan siang.
Dia mendorong
pintu yang terbuka sedikit tercelah, matanya tertuju ke beberapa “flower
bouquet” (buket bunga), kartu ucapan cepat sembuh, dan buah-buahan, mestinya
teman sekantor suaminya baru saja bezuk.
Suaminya
menyambutnya dengan rentangan kedua tangan kearahnya, Nayla mengerti, seperti
biasanya ia bergegas ke arah suaminya memberikan pelukan hangat dan ciuman
kecil. Tapi kali ini erat sekali dekapan suaminya, seolah tidak bertemu dalam
beberapa dekade.
Nayla berpikir,
bahwa firasatnya meleset. Tidak ada sesuatu yang buruk. Suami OK-OK saja.
Dia teringat
makanan yang dibelinya, dia meregangkan pelukan, berusaha bangun untuk berdiri
dan beranjak ke arah makanan. Nayla berpikir, mungkin mereka bisa menyantap
berdua.
Tiba-tiba…
Nayla mulai
merasakan ada kejanggalan. Ada sedikit perubahan di wajah suaminya. Dia
berusaha menetralisirkan suasana, seperti tidak merasakan apa-apa. Dia tahu
seorang pasien sakit jantung seperti suaminya ini harus dijaga kestabilan baik
fisiknya dan emosinya.
“Ya
Allah..., ampunilah dosa-dosaku… Ya Allah … Ya Allaaaah … Ya Rab...Engkau Maha
Besar … Engkau Maha Penyayang...” suaminya seperti merintih. Nayla mendiaminya,
barangkali saja dengan cara ini suami bisa meredakan rasa sakitnya.
Minggu pagi itu,
Nayla dan suaminya ikut jalan pagi, tiba-tiba suaminya seperti begitu
terengah-engah, dan merasakan beban yang sangat berat menghimpit dadanya,
tubuhnya sangat pucat, dan langsung dibawa ke gawat darurat. Beberapa tes telah
dilalui, EKG dan stress tes, hari ini dilakukan tes yang lebih invasive,
coronary angiography. Tes untuk memastikan dugaan tentang yang dialami suami
Nayla, angina.
Masih jelas di
kepala Nayla, waktu dokter membuat torehan sayatan kecil di paha suaminya yang
terbaring di meja radiograf, tubuh yang tergeletak di antara fluoroscope dan
x-ray imaging. Tubuh yang di telah ditenangkan oleh sedative melalui cairan
infus dilengannya, dan bagian paha yang telah disuntikkan bius lokal.
Sebuah pipa
plastik yang sangat kecil dimasukkan ke torehan di kulit yang terhubung ke
pembuluh darah arteri di paha suaminya.
“Pipa kecil itu
seperti satu untai spaghetti ini” pikir Nayla sembari membuka kontainer beef
spaghetti. Dokter menyebutnya catheter, spesifiknya catheter angiography.
Catheter dipandu
ke arah pembuluh darah koroner, yaitu arteri di bagian luar jantung yang
mensuplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh otot
jantung untuk berkontraksi, sehingga jantung bisa memompa darah ke seluruh
penjuru tubuh. Melalui pipa atau catheter tadi, disuntikkan zat kontras yang
berfungsi untuk menangkap imej oleh x-ray atau ionizing radiation. Dari imej
yang dikirim ke monitor komputer, dokter dapat mendiagnosa kemungkinan
penyumbatan oleh plak (sejenis lemak) dan penyempitan di pembuluh koroner
suaminya.
Dari imej yang
terekam atau istilahnya angiogram, dokter menjelaskan bahwa penyempitan
pembuluh koroner di jantung suami Nayla ini tidak begitu parah, sehingga tidak
perlu dimasukkan balon yang ditiupkan ke pembuluh darah yang menyempit
tersebut, atau stent, sejenis jaring-jaring yang sanggup meluruhkan plak
sehingga suplai darah ke jantung tidak terblokir dan tetap terpenuhi.
Balon dan stent
ini berfungsi untuk mengatasi sakit jantung koroner, serangan jantung mendadak,
stroke, atau penebalan otot jantung (cardiac myopathy). Dokter menjelesakan
bahwa suaminya itu terkena angina, stable angina pectoris.
@ Bersambung……..
Saya jadi penasaran nih sama tuan rumah blog ini. Dari kemarin sih sebenarnya, saat baca cerpen Kinali.
ReplyDeleteIni Mbak yang punya blog mungkin seorang dokter atau paramedis dan seorang Ibu rumah tangga.
Apakah dugaan saya benar?
Lho? Komentar saya kok jadi gini ya?
EKG jantung itu geli sekaligus sakit. Eh salah, EKG lumayan, yang sakit dan geli itu ECHO.
Duh, jadi ingat rumah sakit saya baca ini.
Dugaan saya gitu juga mba. tuan rumahnya seorang dokter
Deletehehehe.... silahkan ditebak.
Deletembak @Sitti….terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Delete@ Bang Day...hahaha...selamat menduga duga.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan, Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Deletewahhhh banyak sekali medical term..
ReplyDeleteyups…..terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteNayla, Akan, Kunaiki, Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteAduh jadi ingin segera punya istri nih ,biar bisa memeluk dan menciumnya.
ReplyDeletehahaha.... monggo, jangan tunggu lama lama.....
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu (Bagian-1)
DeleteJadi kangen suami nih mbak kalau ada adegan meluk memeluk seperti ini hihi :D
ReplyDeletehehehe...
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu, (Bagian-1)
DeleteSemua istilah medis di sini mengingatkan saya pada serial ER yang sekarang sedang saya tonton ulang hehehe. Penasaran bagaimana nasib suaminya si Nayla ini ...
ReplyDeletehehehe...ikuti saja deh.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteKak Lantana ini tahu banyak tentang dunia medis ya? mungkinkah seorang dokter atau perawat? Hehehe..
ReplyDeleteBerharap cerpen Nayla ini ending nya nanti happy ya jangan sedih, hehehe.
hehehe...sabar, nanti akan tau juga.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteIlustrasi, foto dari Keuka-Studios.com
Aih Maaakk.. ini mah cerpen tapi seperti nyata. Terus itu bahas-bahas medis secara lengkap.
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya, Mbak..
hehehe....cerpen yang berlatar belakang kisah nyata.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteNayla memiliki firasat bahwa hari ini merupakan hari yang akan tidak menyenangkan.
Jadi penasaran akan kelanjutannya, semoga happy ending, biar gak baper sayanya hahaha
ReplyDeletehehehe... orang sabar disayang tuhan.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteTentu saja, bagaimana tidak, kalau suami sekarang terbaring di rumah sakit.
Sama...aku juga mikir..yang nulis dokter yang hobi nulis cerpen
ReplyDeletehehehe...silahkan tebak tebakan.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteUntung saja lalu lintas di jalan tidak ramai, dari kantornya ke rumah sakit tidak begitu macet, dan ia sempat singgah untuk membeli “beef spaghetti” kesukaannya, dan beberapa jenis kue basah kecil untuk dirinya dan suaminya.
Nunggu kelanjutannya... bikin bapaer loh.
ReplyDeletehehehe....terima kasih sudah ditungguin.
DeleteJuga, terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteIa belum sempat makan siang.
Merinding pas baca ada alat macam spageti dimasukin lewat paha si suami itu.
ReplyDeletehehehe...begitulah alat alat canggih.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteDia mendorong pintu yang terbuka sedikit tercelah, matanya tertuju ke beberapa “flower bouquet” (buket bunga), kartu ucapan cepat sembuh, dan buah-buahan, mestinya teman sekantor suaminya baru saja bezuk.
kalo liat alat2 kedokteran suka ngeri sendiri :)
ReplyDeletepenasaran kelanjutannya
ya, kedokteran modern memang canggih dan ngeri litany.
Deletesilahkan baca sambungannya.
terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteSuaminya menyambutnya dengan rentangan kedua tangan kearahnya, Nayla mengerti, seperti biasanya ia bergegas ke arah suaminya memberikan pelukan hangat dan ciuman kecil.
jadi inget almarhum ibu yang sempet terkena angina, hingga susah bangun saat sujud, jadi penasaran gimana selanjutnya pasangan ini
ReplyDeleteangina memang diantara penyakit yang bias diidap oleh orang orang sekeliling kita.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteTapi kali ini erat sekali dekapan suaminya, seolah tidak bertemu dalam beberapa dekade.
Kejadian mendadak kena jantung begini lagi banyak dialami orang2 sekitarku nih :(
ReplyDeletemendadak sakit jantung banyak dialami oleh orang orang Indonesia sekarang.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteNayla berpikir, bahwa firasatnya meleset.
Jujur aku belum ngerti nih, bacanya bingung. Yang nulis ini profesinya dokter kah ?
ReplyDeleteKeren penyajiannya..
hehehe.... mungkin istilah medical yang bikin bungung.
Deletebtw....terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteTidak ada sesuatu yang buruk.
Menunggu lanjutan ...
ReplyDeletehehehe...
Deleteudah ada tuh lanjutan: Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
DeleteSuami OK-OK saja.
Membaca cerpen karya kak Lantana ini ..., tanpa sadar aku hampir nangis.
ReplyDeleteLangsung teringat alm.papaku yang telah tiada akibat terkena serangan jantung seperti tokoh suami Nayla.
Maaf curhat, kak.
turut simpati…. banyak di negara kita yang terkena serangan jantung.
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
Puyeng aku bacanya mba haha, banyak istilah medis haha.. tp bagus loh cerpennya
ReplyDeletehehehe...
Deleteterima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)