Monday, October 1, 2018

Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

Ilustrasi, foto dari Keuka-Studios.com

Nayla memiliki firasat bahwa hari ini merupakan hari yang akan tidak menyenangkan. Tentu saja, bagaimana tidak, kalau suami sekarang terbaring di rumah sakit. Untung saja lalu lintas di jalan tidak ramai, dari kantornya ke rumah sakit tidak begitu macet, dan ia sempat singgah untuk membeli “beef spaghetti” kesukaannya, dan beberapa jenis kue basah kecil untuk dirinya dan suaminya. Ia belum sempat makan siang. 

Dia mendorong pintu yang terbuka sedikit tercelah, matanya tertuju ke beberapa “flower bouquet” (buket bunga), kartu ucapan cepat sembuh, dan buah-buahan, mestinya teman sekantor suaminya baru saja bezuk. 

Suaminya menyambutnya dengan rentangan kedua tangan kearahnya, Nayla mengerti, seperti biasanya ia bergegas ke arah suaminya memberikan pelukan hangat dan ciuman kecil. Tapi kali ini erat sekali dekapan suaminya, seolah tidak bertemu dalam beberapa dekade. 

Nayla berpikir, bahwa firasatnya meleset. Tidak ada sesuatu yang buruk. Suami OK-OK saja. 

Dia teringat makanan yang dibelinya, dia meregangkan pelukan, berusaha bangun untuk berdiri dan beranjak ke arah makanan. Nayla berpikir, mungkin mereka bisa menyantap berdua.

Tiba-tiba… 

Nayla mulai merasakan ada kejanggalan. Ada sedikit perubahan di wajah suaminya. Dia berusaha menetralisirkan suasana, seperti tidak merasakan apa-apa. Dia tahu seorang pasien sakit jantung seperti suaminya ini harus dijaga kestabilan baik fisiknya dan emosinya. 

“Ya Allah..., ampunilah dosa-dosaku… Ya Allah … Ya Allaaaah … Ya Rab...Engkau Maha Besar … Engkau Maha Penyayang...” suaminya seperti merintih. Nayla mendiaminya, barangkali saja dengan cara ini suami bisa meredakan rasa sakitnya. 

Minggu pagi itu, Nayla dan suaminya ikut jalan pagi, tiba-tiba suaminya seperti begitu terengah-engah, dan merasakan beban yang sangat berat menghimpit dadanya, tubuhnya sangat pucat, dan langsung dibawa ke gawat darurat. Beberapa tes telah dilalui, EKG dan stress tes, hari ini dilakukan tes yang lebih invasive, coronary angiography. Tes untuk memastikan dugaan tentang yang dialami suami Nayla, angina. 

Masih jelas di kepala Nayla, waktu dokter membuat torehan sayatan kecil di paha suaminya yang terbaring di meja radiograf, tubuh yang tergeletak di antara fluoroscope dan x-ray imaging. Tubuh yang di telah ditenangkan oleh sedative melalui cairan infus dilengannya, dan bagian paha yang telah disuntikkan bius lokal. 

Sebuah pipa plastik yang sangat kecil dimasukkan ke torehan di kulit yang terhubung ke pembuluh darah arteri di paha suaminya. 

“Pipa kecil itu seperti satu untai spaghetti ini” pikir Nayla sembari membuka kontainer beef spaghetti. Dokter menyebutnya catheter, spesifiknya catheter angiography. 

Catheter dipandu ke arah pembuluh darah koroner, yaitu arteri di bagian luar jantung yang mensuplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh otot jantung untuk berkontraksi, sehingga jantung bisa memompa darah ke seluruh penjuru tubuh. Melalui pipa atau catheter tadi, disuntikkan zat kontras yang berfungsi untuk menangkap imej oleh x-ray atau ionizing radiation. Dari imej yang dikirim ke monitor komputer, dokter dapat mendiagnosa kemungkinan penyumbatan oleh plak (sejenis lemak) dan penyempitan di pembuluh koroner suaminya. 

Dari imej yang terekam atau istilahnya angiogram, dokter menjelaskan bahwa penyempitan pembuluh koroner di jantung suami Nayla ini tidak begitu parah, sehingga tidak perlu dimasukkan balon yang ditiupkan ke pembuluh darah yang menyempit tersebut, atau stent, sejenis jaring-jaring yang sanggup meluruhkan plak sehingga suplai darah ke jantung tidak terblokir dan tetap terpenuhi.  

Balon dan stent ini berfungsi untuk mengatasi sakit jantung koroner, serangan jantung mendadak, stroke, atau penebalan otot jantung (cardiac myopathy). Dokter menjelesakan bahwa suaminya itu terkena angina, stable angina pectoris. 

@ Bersambung……..






55 comments:

  1. Saya jadi penasaran nih sama tuan rumah blog ini. Dari kemarin sih sebenarnya, saat baca cerpen Kinali.

    Ini Mbak yang punya blog mungkin seorang dokter atau paramedis dan seorang Ibu rumah tangga.

    Apakah dugaan saya benar?

    Lho? Komentar saya kok jadi gini ya?

    EKG jantung itu geli sekaligus sakit. Eh salah, EKG lumayan, yang sakit dan geli itu ECHO.
    Duh, jadi ingat rumah sakit saya baca ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dugaan saya gitu juga mba. tuan rumahnya seorang dokter

      Delete
    2. hehehe.... silahkan ditebak.
      mbak @Sitti….terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    3. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    4. @ Bang Day...hahaha...selamat menduga duga.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    5. Nayla, Akan, Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
  2. wahhhh banyak sekali medical term..

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups…..terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
  3. Aduh jadi ingin segera punya istri nih ,biar bisa memeluk dan menciumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.... monggo, jangan tunggu lama lama.....
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu (Bagian-1)

      Delete
  4. Jadi kangen suami nih mbak kalau ada adegan meluk memeluk seperti ini hihi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu, (Bagian-1)

      Delete
  5. Semua istilah medis di sini mengingatkan saya pada serial ER yang sekarang sedang saya tonton ulang hehehe. Penasaran bagaimana nasib suaminya si Nayla ini ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...ikuti saja deh.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
  6. Kak Lantana ini tahu banyak tentang dunia medis ya? mungkinkah seorang dokter atau perawat? Hehehe..
    Berharap cerpen Nayla ini ending nya nanti happy ya jangan sedih, hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...sabar, nanti akan tau juga.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Ilustrasi, foto dari Keuka-Studios.com

      Delete
  7. Aih Maaakk.. ini mah cerpen tapi seperti nyata. Terus itu bahas-bahas medis secara lengkap.
    Ditunggu kelanjutannya, Mbak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe....cerpen yang berlatar belakang kisah nyata.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Nayla memiliki firasat bahwa hari ini merupakan hari yang akan tidak menyenangkan.

      Delete
  8. Jadi penasaran akan kelanjutannya, semoga happy ending, biar gak baper sayanya hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... orang sabar disayang tuhan.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Tentu saja, bagaimana tidak, kalau suami sekarang terbaring di rumah sakit.

      Delete
  9. Sama...aku juga mikir..yang nulis dokter yang hobi nulis cerpen

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...silahkan tebak tebakan.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Untung saja lalu lintas di jalan tidak ramai, dari kantornya ke rumah sakit tidak begitu macet, dan ia sempat singgah untuk membeli “beef spaghetti” kesukaannya, dan beberapa jenis kue basah kecil untuk dirinya dan suaminya.

      Delete
  10. Nunggu kelanjutannya... bikin bapaer loh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe....terima kasih sudah ditungguin.
      Juga, terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Ia belum sempat makan siang.

      Delete
  11. Merinding pas baca ada alat macam spageti dimasukin lewat paha si suami itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...begitulah alat alat canggih.
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Dia mendorong pintu yang terbuka sedikit tercelah, matanya tertuju ke beberapa “flower bouquet” (buket bunga), kartu ucapan cepat sembuh, dan buah-buahan, mestinya teman sekantor suaminya baru saja bezuk.

      Delete
  12. kalo liat alat2 kedokteran suka ngeri sendiri :)
    penasaran kelanjutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, kedokteran modern memang canggih dan ngeri litany.
      silahkan baca sambungannya.

      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Suaminya menyambutnya dengan rentangan kedua tangan kearahnya, Nayla mengerti, seperti biasanya ia bergegas ke arah suaminya memberikan pelukan hangat dan ciuman kecil.

      Delete
  13. jadi inget almarhum ibu yang sempet terkena angina, hingga susah bangun saat sujud, jadi penasaran gimana selanjutnya pasangan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. angina memang diantara penyakit yang bias diidap oleh orang orang sekeliling kita.

      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Tapi kali ini erat sekali dekapan suaminya, seolah tidak bertemu dalam beberapa dekade.

      Delete
  14. Kejadian mendadak kena jantung begini lagi banyak dialami orang2 sekitarku nih :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. mendadak sakit jantung banyak dialami oleh orang orang Indonesia sekarang.

      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Nayla berpikir, bahwa firasatnya meleset.

      Delete
  15. Jujur aku belum ngerti nih, bacanya bingung. Yang nulis ini profesinya dokter kah ?
    Keren penyajiannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.... mungkin istilah medical yang bikin bungung.
      btw....terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Tidak ada sesuatu yang buruk.

      Delete
  16. Replies
    1. hehehe...
      udah ada tuh lanjutan: Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)
      Suami OK-OK saja.

      Delete
  17. Membaca cerpen karya kak Lantana ini ..., tanpa sadar aku hampir nangis.
    Langsung teringat alm.papaku yang telah tiada akibat terkena serangan jantung seperti tokoh suami Nayla.

    Maaf curhat, kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. turut simpati…. banyak di negara kita yang terkena serangan jantung.

      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete
  18. Puyeng aku bacanya mba haha, banyak istilah medis haha.. tp bagus loh cerpennya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...
      terima kasih telah singgah dan komen di : Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-1)

      Delete

@eerlinda2005