Ilustrasi Deste
Dokter menyarankan untuk “abstain”
melakukan aktivitas yang mengerahkan tenaga atau stress sampai suami kembali ke
cek up berikutnya, termasuk aktivitas rutin suami-istri, dokter mengistilahnya
aktifitas seks, dikhawatirkan suplai darah yang mengandung oksigen ke jantung
akan berkurang,
“Ya, Allah, KUTUKAN apa yang Kau
berikan kepadaku?” terdengar lagi suaminya menjerit tertahan.
“Apa lagi ini?” Nayla menggumam,
kenapa suami yang dihormatinya itu merasa terkutuk?
“Saran dokter aku abstain dari
aktifitas sex.” Suaminya berkata.
“Terus di mana masalahnya?” Nayla
bertanya.
“Abstain.” Terdengar nada suara
suaminya sedikit naik.
“Emang kenapa?” Nayla bertanya
lagi.
“Kamu tau apa artinya? Artinya Mas
harus puasa” suaminya berkata dengan muka sedikit kecut,
“Nayla...hilang sudah..., aku sudah
ndak mampu lagi. Sudah tidak ada lagi gunanya aku hidup” dia masih meneruskan
kalimatnya.
Dokter memang mengatakan bahwa
pasien dengan angina ini menderita sedikit penyempitan, sehingga ada perasaan
tidak nyaman selama pengerahan tenaga, tidak cukup oksigen ke jaringan jantung
dan kekurangan oksigen inilah yang dirasakan sebagai sakit dibagian dada.
Karena suami Nayla punya pengalaman
angina sewaktu berjalan dan menaiki tangga, dokter merasa penting untuk
berbicara dan mendiskusikan aman atau tidaknya untuk melakukan hubungan sex.
Dokter juga mendiskusikan obat yang akan di minum untuk jantung dan yang mana
tidak boleh diminum selama pengobatan ini, terutama obat-obatan dan jamu-jamuan
unggulan untuk problem ereksi, kalau digunakan bersamaan akan menyebabkan
dropnya tekanan darah.
“Ooo, begitu ya. Itu artinya Allah
itu memperhatikan dan sayang padamu, Mas.” Nayla meneruskan, berusaha
menenangkan suami yang dikasihinya itu, “Itu bukan kutukan, tapi Allah itu akan
menaikkan martabat Mas”
“Martabat apaan?”suami sedikit
mengeluh.
“Ya martabat, bisa jadi martabat
hidup, martabat karir, martabat keluarga, yaaaa, maksudnya barangkali Allah
akan menaikkan marwah, pangkat, kehormatan, reputasi, atau moral mu Mas.”
“Mungkin sebenarnya ada terbersit
dihatimu ikutan trending?” tiba-tiba Nayla berkata.
“Trending? Trending apaan?”
Suaminya penasaran.
“Trending untuk punya
“simpanan”-lah, “bawah tangan”-lah, “nikah siri”-lah,” kata-kata itu begitu
saja keluar dari mulut Nayla, hanya untuk menggodanya.
Upps, ratusan kerut kening
terbentuk dan dua alis mata suaminya yang tidak begitu tebal menyatu. Nayla tergelitik
untuk senyum melihatnya, tapi ini bukan waktu yang tepat, kondisi dan situasi
saat ini sangat rentan. Masalah ke-jantan-an dan ke-perkasaa-an selalu
memberikan dampak negatif, dan Nayla tidak ingin dia mengalami krisis
kepercayaan diri.
Suaminya bersuara lagi... Dia
melanjutkan rintihannya....rintihan yang yang sama....tapi, sepertinya dia kini
menyesalinya, ”Kenapa Mas ndak dibawa ke rumah sakit Singapur saja?”
“Emang kenapa, dokter kita pinter
gitu koq, fasilitas untuk diagnosa dan pengobatan juga bagus, rumah sakitnya
bersih, perawatnya cantik-cantik dan ramah, Mas juga kelihatan jauh lebih
baikan.” Nayla meyakinkan ke suaminya bahwa tidak ada yang salah dengan
tindakan dan pilihan untuk memilih pengobatan dan terapi di sini.
Suami masih saja berdalih bahwa
rumah sakit dan dokter di Singapore itu lebih baik. Tapi suaminya lupa bahwa
mereka tidak memperpanjang paspor.
@ Bersambung…….
Makin penasaran kira-kira apa cerita selanjutnya sekuel ' Nayla, akan kunaiki tangga itu ' bagian ke 3.
ReplyDelete... setelah dinyatakan terkena disfungsi ereksi, cerita apakah yang berkembang setelah itu 🤔 ?
... aku nebaknya, suami Nayla .., #ngg ...., sembuh total setelah perawatan kontinyu 🙂.
Benar ngga yaaa 😁 ?
Hmm, kita tunggu kelanjutannya ..
hehehe.... sabar.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
DeleteIya, mas Himawan. Ceritanya bikin penasaran nih. Jago banget nih penulisnya.
ReplyDeletehehehe...terima kasih atas pujiannya.
Deletejuga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan, Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
DeleteApa angina itu, hanya diderita kaum pria?...dan diselipkan ke dalam topik pembahasan yang sebenarnya amat privacy namun hal tersebut
ReplyDeleteseolah adalah punca dan nasib buruk sang suami, karena itu menyangkut martabatnya, maka suami ingin berbagi penderitaannya kepada pasangannya. Begitulah seharusnya.
Namun terselip tendensi pada pertanyaan : “Mungkin sebenarnya ada terbersit dihatimu ikutan trending?” tiba-tiba Nayla berkata.
Alur pembicaraan sebenarnya bisa hidup disana. Tetapi sebelumnya kan suami bertanya: “Martabat apaan?”suami sedikit mengeluh." (mengapa ketika mengajukan pertanyaan dengan perasaan ingin tahu seorang lelaki harus menampkan ekspresi mengeluh? secara psikologis bukan sikap kaum lelaki)
Mbak Sitti, anda berpeluang menjadi penulis yang hebat, asah kemampuan, konsisten, pergunakan bahasa yang hidup, segar lincah dan alur cerita yang mengalir alami.
Dan menulis cerita terkadang adalah sastra, sosial komplikasi dan psikologis.Secara psikologis menurut aku cerbung ini sudah benar, namun sebaiknya ukuran sebuah cerbung harus sedikit lebih panjang dari sebuah cerpen. Maaf ya mbak, karena aku ingin melihat mbak jadi penulis yang hebat siapa tau bisa jadi novel yang bermakna bagi kehidupan. Amin.
wah, terima kasih banget atas saran sarannya.
Deletejuga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga Itu (Bagian-2)
DeleteKarena bersambung
ReplyDeleteBesok besok hadir lagi berkunjung
thanks sudah mau berkunjung.
Deletejuga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu (Bagian-2)
DeleteMasalah terbesar pria adalah itu
ReplyDeletetepat banget.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu, (Bagian-2)
DeleteDitunggu lanjutannya nya...
ReplyDeleteEh...aku berasa mbaca novelnya Mira W... Novel2 mira W hampir selalu melibatkan profesi dokter/kedokteran..
hehehe....
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Deleteitu masalah yang rumit ya, apalagi kalau berhubungan dengan burung pipit pasti sensitif hi..hi..
ReplyDeletehehehe...tau aja.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
DeleteIlustrasi Deste
Rajin banget nih, sukses ya
ReplyDeleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
DeleteNayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
DeleteDokter menyarankan untuk “abstain” melakukan aktivitas yang mengerahkan tenaga atau stress sampai suami kembali ke cek up berikutnya, termasuk aktivitas rutin suami-istri, dokter mengistilahnya aktifitas seks, dikhawatirkan suplai darah yang mengandung oksigen ke jantung akan berkurang,
Ini kereeen..kayaknya latar belakangnya dari medis yaaa..faktual kisahnya :)
ReplyDeleteterima kasih atas pujiannya.
Deletejuga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Ya, Allah, KUTUKAN apa yang Kau berikan kepadaku?” terdengar lagi suaminya menjerit tertahan.
Akhirnya ada lanjutannya.
ReplyDeleteKasihan suaminya, karena angina, jadi tidak dapat beraktivitas terlalu keras/menguras tenaga salah satunya harus berpuasa berhubungan intim, ini dilema kan ... semoga ada solusinya.
*menunggu*
hehehe...semoga.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Apa lagi ini?” Nayla menggumam, kenapa suami yang dihormatinya itu merasa terkutuk?
Suka.. Sukaaa.. .Sukaaa......! !
ReplyDeleteMungkin emang ada niatan ke lain wanita ya, makanya Allah sayang dengan diberi penyakit itu.
Aahh suka deh, ga sabar nunggu lanjutannya
terima kasih atas "sukaaaa" nya….hehehe
Deletejuga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Saran dokter aku abstain dari aktifitas sex.” Suaminya berkata.
mungkin ada niat lain barangkali...
ReplyDeletehehehe....silahkan baca bagian terakhir.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Terus di mana masalahnya?” Nayla bertanya.
wuah keren loh ceritanya ini
ReplyDeletesoalnya banyak yang aku gak paham
maksudnya 'beda'
angina juga aku gak tau itu apa. belum terjawab kalau gak baca rentetan ceritanya. gak mau cari di gugel ah. biar nanti kuartikan sendiri pas baca lanjutannya, hahaha
terima kasih atas pujiannya.
Deletejuga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Abstain.” Terdengar nada suara suaminya sedikit naik.
Keren banget kisahnya, Mbak. Penasaran bakal seperti apa kelanjutannya. Duh, jadi ingat udah lama banget nggak pernahh nulis fiksi..hiks
ReplyDeleteterima kasih atas pujiannya.
Deleteyook, kembali nulis fiksi….hehehe
juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Emang kenapa?” Nayla bertanya lagi.
Seru nih.. ditunggu kelanjutannya. Kan jadinya penaran, mau berobat ke Singapore tapi paspor belum diperpanjang, pasti nanti akan ada bumbu drama memperpanjang paspor yang harus ini dan itu. Ditunggu Mbak.
ReplyDeletehehehe.... silahkan baca lanjutannya.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Kamu tau apa artinya? Artinya Mas harus puasa” suaminya berkata dengan muka sedikit kecut,
Apakah Nayla dan suami jadi berangkat ke Singapura? atau cukup hanya berobat di dalam negeri saja? Apakah suami Nayla terus-terusan mengeluh dengan penyakitnya? Sungguh Nayla adalah seorang istri yang sabar dan tabah. Penasaran sama cerita selanjutnya.
ReplyDeletehehehe..… silahkan baca bagian 3 atau terakhir.
Deleteterima kasih sudah mau baca cerpen:
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
Delete“Nayla...hilang sudah..., aku sudah ndak mampu lagi.
Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)
ReplyDeleteDokter memang mengatakan bahwa pasien dengan angina ini menderita sedikit penyempitan, sehingga ada perasaan tidak nyaman selama pengerahan tenaga, tidak cukup oksigen ke jaringan jantung dan kekurangan oksigen inilah yang dirasakan sebagai sakit dibagian dada.