Hai gaes, piye kabare? Cukup tidur? Mimpi indah?
Lagi-lagi masalah tidur. Yup, karena tidak cukup tidur mengakibatkan
dampak kritis terhadap wellness kita. Tidur kurang dari 7 jam per-malam
berkaitan dengan obesity, diabetes, tekanan darah tinggi, sakit jantung
coroner, stroke, dan mental illness (CDC). Namun sepertinya sekarang ada
pergeseran, rata-rata jam tidur orang dewasa di US antara 6 – 6.5 jam.
Biology tidur melibatkan dopamine, gamma-aminobutyric acid
(GABA), adenosine, histamine, hypocretin, melatonin, and cortisol yang berperan
dalam perubahan tidur. Bangun (wakefulness) dikelola oleh reticular activating
system pada otak. Tidur juga dipengaruhi oleh factor psikososial seperti
lifestyle, stress, sekolah/kerja, ras, dan social-ekonomi.
Karena lagi excited dengan mengetahui permasalahan tidur, kali
ini saya share beberapa istilah yang digunakan dalam konsep tidur:
Sleep-wake cycle yaitu irama
(rhythm) yang dihasil secara endogen dalam 24 atau 25 jam sepanjang siang dan
malam, yang diregulasi oleh circadian rhythyms dan sleep homeostatis.
Circadian rhythm adalah fluktuasi
hampir seluruh fungsi fisiologi dan psikologi dalam sebuah pola yang yang
berulang-ulang secara sendirinya selama 24 jam. Circadian rhythm ini diatur
oleh jam biologi (biologic clock). “Jam” ini berada di suprachiasmatic nucleus,
yaitu satu tempat di hypothalamus otak yang berada paling atas di optic chiasm.
Namun, belakangan ditemui bahwa hampir semua sel dalam tubuh memiliki jam
circadian clock ini.
Sleep homeostatis adalah system
biokimia yang mengatur timer dan counter yang menebabkan tidur dan mengatur
intensitas tidur.
Sleep latency, adalah jumlah waktu yang digunakan hingga
tertidur (fall asleep), diukur mulai dari “mematikan lampu” atau udah narik
selimut untuk tidur.
Sleep architecture adalah
pola non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM), yaitu siklus sekitar
90 hingga 110 menit.
Sleep efficiency adalah
rasio antara waktu tidur dan waktu berada di tempat tidur.
Sleep
debt, terjadi saat recurrent long-term sleep deprivation.
Slow-wave
sleep adalah istilah yang digunakan untuk tidur yang paling nyenyak,
biasanya stage 3 dan 4 sleep.
Beberapa factor yang mempengaruhi pola dan kualitas tidur:
Jenis kelamin: wanita lebih bermasalah dengan kualitas tidur
dari pria. Bessar resiko insomnia.
Umur: Jam tidur berbeda berdasarkan umur, bayi baru lahir 17
– 18 jam sehari dengan 3 -4 jam episode tidur. Umur 6 bulan, 12 jam tidur malam
dan 1 – 2 jam nap di siang hari. Umur 5 tahun ke atas secara bertahap anak
mulai kurang tidur, umur jelang remaja sekitar 10 jam, teenager sekitar 9 jam,
dan dewasa 8 jam tidur. Dewasa tua menghadapi banyak masalah dengan tidur.
Lingkungan: Ribut dan suhu (temperature), atau factor
internal (sakit).
Lifestyle: Travel across time zones, stress, anxiety.
Belakangan saya sekarang sulit tidur, gak kaya dulu mudah sekali saya kalo mau tidur mba, mungkin lg byk pikiran kali ya
ReplyDelete