Wednesday, August 12, 2020

Psychiatric 16. Menderita karena sakit namun penyakit itu tidak eksis (Kedua)

Ilustrasi: Ada pelangi di depan 

Illness Anxiety Diorder
Kriteria diagnosa untuk Illness Anxiety Disorder menurut DSM-5 adalah:
-Memiliki pikiran bahwa ia (penderita) memiliki penyakit serius.
-Gejala somatik tidak muncul atau jika muncul, hanya ringan saja. Jika kondisi medis lainnya muncul atau punya resiko tinggi untuk berlanjutnya kondisi medis, dirasakan terlalu berlebihan dan terus berkelanjutan.
-Kekhawatiran yang sangat tinggi tentang kesehatan, dan penderita biasanya merasakan alarm bahwa ia sakit.
-Penderita melakukan prilaku yang berlebih-lebihan tentang kesehatannya (berulang-ulang ngecek tubuhnya kalau-kalau ada yang tidak beres) atau menghindar dari yang maladaptif (tidak mau ke doker atau rumah sakit)
-Pikiran ini telah berlangsung paling kurang 6 bulan, tapi spesifik penyakit yang diderita tidak berubah sama sekali.
-Pikiran ini tidak lebih baik dari mental disorder lainnya, seperti somatic symptom disorder, panic disorder, generalized anxiety disorder, body dysmorphic disorder, obsessive-compulsive disorder, or delusional disorder, somatic type.

Conversion Disorder (Disorder gejala fungsi saraf)
Kriteria diagnosa menurut DSM-5 adalah:
-Satu gajala atau lebih kelainan fungsi voluntary motor dan sensori
-Hasil uji klinis dan medis yang dihasilkan tidak sesuai dengan gejala
-Gejala atau rasa sakit ini tidak bisa dijelaskan dengan lebih baik secara medikal dan mental disorder.
-Gejala atau rasa sakit menyebabkan distress yang berkaitan secara klinis atau kesenjangan dalam bersosialisasi, pekerjaan atau jaminan medis lainnya.
-Gejala-gejala tersebut adalah bersamaan dengan lemah atau paralisis, dengan gerak yang tidak normal, masalah dengan menelan, masalah dengan berbicara, dengan serangan kejang, dengan hilangnya sensori, atau gejala yang berbaur jadi satu.

Faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi kondisi medis lainnya.
Kriteria diagnosa menurut DSM-5 adalah:
-Ada gejala dan kondisi medis (selain dari mental disorder)
-Faktor psikologi dan prilaku mempengaruhi sebaliknya dengan kondisi medis, dengan cara salah satu dari berikut ini:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi medis dikaitkan dengan faktor psikologis yang mengakibatkan kondisi medis memburuk dan tertundanya penyembuhan.
Faktor yang menghalangi treatment kondisi medis
Faktor yang dipikirkan sebagai resiko.
Faktor yang mempengaruhi patofisiologi, mengakibatkan memburuknya gejala atau perlunya perhatian medis.

Factitious Disorder
Kriteria diagnosa menurut DSM-5
Factitious Disorder Imposed on Self-concept
-Ketidakbenaran tanda dan gejala secara fisik atau psikologi, atau cedera, atau penyakit.
-Penderita menyatakan dirinya kepada orang-orang bahwa ia sakit, tidak enak badan, atau cedera.
-Prilaku deceptif (tipu, kecoh) adalah tanda meskipun tidak adanya penghargaan dari orang lain.
-Prilaku tidak lebih baik dijelaskan oleh mental disorder lain seperti delusi disorder atau psikotik disorder lain.

Factitious Disorder Imposed on Another (Previously Factitious Disorder by Proxy)
-Ketidakbenaran tanda dan gejala secara fisik dan psikologi, atau cedera atau penyakit, atau lainnya, berkaitan dengan deceptif (tipu atau kecoh)
-Penderita memperlihatkan kepada orang lain (korban) sebagai si pesakitan,cacat, atau cedera.
Prilaku deceptif (tipu, kecoh) adalah tanda meskipun tidak adanya penghargaan dari orang lain.
-Prilaku tidak lebih baik dijelaskan oleh mental disorder lainnya seperti delusi disorder atau psikotik disorder lain.


Other Specified Somatic Symptom and Related Disorder
Contohnya adalah :
  1. Brief somatic symptom disorder: lamanya gejala kurang dari 6 bulan.
  2. Brief illness anxiety disorder: lamanya gejala kurang dari 6 bulan.
  3. Illness anxiety disorder without excessive health-related behaviours.
  4. Pseudocyesis: false believe menjadi hamil berkaitan dengan tanda-tanda obyektif dan laporan gejala kehamilan.

6 comments:

  1. lama juga tu nak tunggu sampai 6 bulan

    ReplyDelete
  2. ngomongin ttg disorder. Saat dulu pernah minum obat penenang tanpa resep dokter. Efeknya wow banget sih.. Tapi bad impact ke badan juga ada. Sampai saya dimarahin sama dokter, karena kalau nggk cocok katanya bisa memperburuk asma yang saya punya.. Tapi skrang udh nggk minum itu lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata minum obat ngga bisa sembarangan ya kang, biarpun sakit yang diderita agak reda tapi ada efek samping ke yang lain ya.😀

      Delete
  3. Ternyata ada penyakit tetapi sebenarnya penyakit itu tidak ada ya kak? Seperti merasa was-was.dan khawatir yang berlebihan terhadap keaehatan nya, dan ini termasuk dalammental disorser ya kak? Makasih atas sharinya kak Lantana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih atas sharing nya maksudnya kak Lantana hehehe.
      Info ya bermanfaat sekali.
      Stay safe.. stay healthy there..

      Delete
  4. Jadi sebenernya orang yg menderita penyakit yg ga eksis ini dia ga penyakitan kan mbak? cuma psikisnya aja kali ya yg gak bermasalah atau gmn, ky terlalu ketakutan dll

    ReplyDelete

@eerlinda2005