Hanya ilustrasi
Sebulan
yang lalu, banyak sosial media yang memberikan atau berbagi tips
tentang apa saja yang diperlukan dalam mengatasi krisis virus ini.
Mulai dari solusi melalui makanan hingga berjemur di bawah matahari
pagi (saat jam menunjukkan angka 9 hingga 10 pagi), yang bertujuan
untuk memperkuat imun respon tubuh terhadap serangan virus.
Seminggu
yang lalu, Mister Donald yang sok tau, dari Washington memaksakan
obat malaria untuk treatment Covid-19, Terus, hasil riset
double-blind yang menggunakan anti malaria, yang dielu2kan si Donald
yang lagi temper tantrum ini, terbukti sangat berbahaya pada dosis
tinggi (dosis rendah, obat ga bergeming), dan trial dihentikan pada
hari keenam.
Di
Brazil, 1 dari 4 orang yang minum anti-malaria ini mengalami potensi
kematian dengan perubahan regulasi elekrik jantung.
Para
dokter yang menangani infeksi sebenarnya meragukan efektifitas
anti-malaria ini untuk pengobatan COVID-19. Otto Young, seorang prof
and juga dokter di UCLA menyatakan keraguan ini berdasarkan sejarah,
sudah sekian banyak studi tentang kemujaraban anti-malaria chloroqine
melawan virus influenza dan HIV, semuanya gagal, dan dia juga bilang,
“I see no reason why it would be different for SARS-CoV-2.”
Hingga
saat jelas, untuk COVID-19 tidak ada obatnya!
Imun
respon memang the best dan the most dalam mengontrol infeksi virus.
Sayangnya, imun sistem kita adalah juga menjadi sasaran patogenesis
oleh berbagai virus.
Berbeda
dengan serangan tubuh terhadap bakteri, respon tubuh kita terhadap
virus tujuan utamanya adalah membuang virus dan juga sel yang telah
dimasuki dan telah dimanfaatkan virus untuk memperbanyak tubuhnya.
Inilah
pasukan bala tentara imun sistem tubuh terhadap serangan virus:
Interferon
Natural
Killer (NK) sel
Macrophages
dan Dendritic sel
T
cell
Antibody.
Interferon
adalah yang pertama kali aktif dalam sistem ketahanan tubuh dalam
melawan infeksi virus, memberi sinyal awal terhadap lokal dan
sistemik level (keseluruhan). Antibody adalah yang terakhir. Bila
bala tentara ini gagal, virus akan mengambil alih tubuh, dan kita
akan menderita infeksi, sakit, dan berujung di kematian.
Jadi daya tahan tubuh yang baik adalah satu-satunya cara terbaik saat ini untuk membentengi diri dari Covid-19 ya, mbak? Sayangnya salah satu yang membuat daya tahan lemah adalah terkena virus-virus lain, contohnya influenza. Jadi himbauan untuk di rumah saja juga ada benarnya. Supaya kita tidak saling menularkan covid-19 ataupun virus-virus lainnya. Karena setiap virus bisa membuat daya tahan kita melemah dan mengakibatkan kita mudah terserang penyakit lainnya, termasuk covid-19 ini.
ReplyDeletegimana cara yang baik untuk meningkatkan sistem imun ya soalnya kalau sudah lemah imun juga lemah tamah lagi baca berita yang menakutkan stress tubuh semakin lemah
ReplyDeleteSedih ya kok sampai sekarang ini korban epidemi grafiknya terus bertambah.
DeleteEntah sampai kapan musibah skala besar ini akan berakhir ...
Terkadang tak habis pikir bagaimana daya tahan tubuh seseorang akan kuat jika situasi seperti sekarang ini dalam jangka waktu yang panjang yang velum tau kapan akan berakhir...., untuk memenuhi gizi pangan yang baik saja banyak orang diluaran kesulitan.
ReplyDeleteMakan cukup dengan lauk seadanya saja.
Iya santer katanys obat malaria untuk menanfani virus covid 19. Tapi penelitian dan uji coba masih terus berlanjut oleh para ahli.
ReplyDeleteSatu-satunya imun kekebalan tubuh kita yang harus ditingkatkan.
Mungkin caranya selain makan makanan yang bergizi juga harus menambah asupan vitamin dan multivitamin ke dalam tubuh.
Semoga kita bisa terus menjaga kekebalan tubuh untuk melawan virus corona.
sebelumnya cuma tau antibodi aja tentara kita dalam menghadapi virus, eh ternyata sebelum berhadapan dengan antibodi, para virus itu harus berhadapan dulu dengan interferon dan lain-lainnya yaa. ternyata panjang juga..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Jadi intinya untuk melawan virus adalah menguatkan imun tubuh kita ya agar bala tentara antibodi bisa mengusir si virus
ReplyDeleteVirus yang serem sekali
ReplyDeleteBelum ada obatnya
Semoga segera berlalu ya
Ah, obat ko coba-coba, ngeri
Hmm, ini nih yang lagi aku usahakan buat makan sehat dan clean supaya data tahan tubuh bagus. Tapi sayangnya semenjak nikah aku malas masak dan hanya suami yang masak. Gak seberagam masakan ibu, huhu. Baca tulisan ini jadi pengingat kalau aku mau sehat. Ayo masak, masak! Hehehe. Sedihnya tantenya suami yang di US positif, sekarang masih dirawat katanya.
ReplyDeleteSepertinya tiap orang sudah memiliki antibodi otomatis yang ada di tubuhnya. Tapi virus corona ini dahsyatnya bisa menyerang siapa saja ya terutama influenza yang tadinya dianggap biasa aja. Mungkin ketika daya tahan tubuh sedang lemah, itu virus ngesot masuk2 maksa gitu ya mbak? Hihihii jadinya gemezzz bener, kapan bakal berakhir nih?
ReplyDelete