Buku Catching Christmas, mengisahkan seorang sopir taxi dan nenek tua yang pikun
Judul:
Catching Christmas
Penulis:
Terri Blackstock
Kategori:
Fiction
Penerbit:
Thomas Nelson
Terbit:
2018
Jumlah
Halaman: 286
ISBN:
9780310351726
Buku
ini terinspirasi saat sang Penulis sedang berada di ruang tunggu
rumah sakit (seperti pernyataan yang diungkapkan oleh Penulis Terri
Blackstock).
Kala
itu ia lagi duduk di ruang tunggu yang luas, ada sekitar ratusan
pasien yang menunggu. Kemudian sang Penulis melihat seorang lelaki
mendorong seorang wanita tua yang duduk di kursi rodanya. Lelaki itu
membantu mendaftarkan wanita tua tersebut dan ikutan mengantri. Saat
antrian, wanita tua mengatakan sesuatu yang sedikit memalukan dengan
suara keras, dan semua yang mendengar serentak tertawa. Tidak
beberapa lama kemudian, lelaki tersebut mem'parkir'kan kursi roda
wanita tua tersebut persis di sebelah sang Penulis. Jelas terlihat,
wanita tua tersebut mengalami pikun (dementia), hingga waktu lelaki
tersebut memberikan kartu nama seraya berkata. “Telpon aku, kalau
kamu selesei.” Sang Penulis melihat ke lelaki itu dan berkata,
“Kamu tidak akan meninggalkannya sendiri kan?” Lelaki itu menatap
Penulis dan berkata, “Bu, saya hanya seorang supir taxi.”
Dari
kejadian di atas, maka terlahir buku kecil mungil ini.
Menariknya
dalam buku ini adalah tiap bab diberi judul dengan nama tokoh utama
pada novel. Hanya dua tokoh utama, Finn dan Sidney, jadi judul babnya
kalau tidak Finn, ya berarti Sidney. Ada 32 bab pada buku ini.
Diawali
dengan percakapan seorang supir taxi di dalam sebuah taxi dengan
penumpang yang berdebat antara Uber yang menurut si penumpang lebih
futuristik dan memberikan kenyamanan pada penumpang. dan bayaran juga
tidak perlu dengan tunai. Namun si super taxi beragumen tentang data
privacy, yang barangkali akan digunakan di India dan China.
Si
Supir taxi adalah Finn (Finn Parish). Karakter Finn seperti sedikit
kasar, tapi memiliki hati yang lembut, teduh, dan sangat mulia.
Setelah
mengantar penumpangnya, ia mendapat pesanan untuk menjemput seseorang
ke alamatnya dan diantarkan ke tempat tujuan yang juga sudah
diberikan alamatnya.
Yang
dijemput Finn adalah seorang nenek berusia 90-an tahun, sudah mulai
pikun, banyak lupanya. Namanya Callie. Nenek Callie memiliki seorang
cucu yang sedang praktek menjadi seorang lawyer, namanya Sidney.
Sidney,
adalah tokoh utama. Ketika neneknya tiba-tiba sakit, Sidney harus
berada di Ruang Sidang. Perdebatan dan pertentangan di antara praktek
and masalah neneknya merupakan bagian dari chapter-chapter Sidney.
Buku
ini akan membawa pembacanya menangis dan tertawa, ceritanya ringan,
walaupun judulnya ada Christmas-nya, namun buku ini tidaklah dakwah
yang menyisipkan isi-isi Alkitab. Saya melihat penekanan buku ini
lebih pada memahami karakter nenek Callie yang berjuang melawan pikun
dengan menarik, pintar, gemes, dan lucu.
Kayaknya menarik juga nih buku, kisah tentang kehidupan sehari-hari juga bagus buat buku novel, asal pembahasan nya menarik.
ReplyDeleteBila sehari-hari yang kita hadapi adalah lansia pikun, kita dapat belajar dari sini
DeleteMust be a good book!
ReplyDeleteJadi pengen baca ih
kenapa saya rasa buku ni pernah diadaptasi ke filem? hmmm ke... buku lain?
ReplyDeleteIya, judulnya rasanya memang pernah ada di film.
DeleteWahh, menarik nih bukunya. Tapi sayangnya terjemahan, mungkin saya prefer baca versi asli daripada terjemahan karena sulit dimengerti kadang
ReplyDeletesepertinya bacaan ringan yg bisa menjadi temen ngopi atau ngeteh ya, ada unsur komedinya juga
ReplyDelete