Friday, August 2, 2024

Serpihan 2: Mampir di Santa Maria

 


Suamiku tidak bisa nyetir mobil lebih kencang lagi, barangkali karena gugup, atau jalan antar kampung yang yang kecil padat dan berlubang bolong sana sini, atau karena mobil yang tidak baru lagi?

Kulihat wajahnya, pucat. Dia berusaha tenang. 

Gadis kecilku, dipangkuanku, juga pucat, lebih pucat lagi, tidak sadarkan diri, setelah kejang-kejang di sekolahnya.



Terasa gerak mobil ini lamban, masih harus berapa jam lagi masuk kota? Gadis kecilku, diharibaanku, koma.



Terasa makin lamban, semakin mendekati kota semakin lambat gerak mobil, jalanan semrawut, tidak ada tata tertib lalu lintas. 



Akhirnya, sudah berada di tengah kota, melewati klinik dan rumah sakit. Gadis kecilku, digendonganku, collapse. 

Rumah sakit swasta terkenal dengan gedung mewahnya sudah terlewati, RSUD sudah tertinggal di belakang. Suamiku melaju ke Rumah Sakit Santa Maria. Semoga gadis kecilku dirawat baik di sana, kembali sadar lagi, dan sembuh seperti semula.

Note: Sepert yang diceritakan Un

2 comments:

  1. syafakallah...
    semoga kembali sembuh dan pulih seperti sedia kala
    aminnnn

    ReplyDelete

@eerlinda2005