Friday, April 19, 2024

Reels addict

 



Barusan selesai masak, masak simple dan cepat. Lagi-lagi masak ayam. Mohon maaf buat semua teman karena lambat kunjungan dan balas  blogwalkingnya, masalahnya kecil saja, saya kecanduan nonton reels and short video. Benar-benar bikin addict. Namun saya mau sedikit curhat dan kasih komentar opini saya tentang apa yang telah membuat saya addict dan lupa blogging selama ini. Begini loh ceritanya:


Selama berpuasa di Ramadan tahun ini, iseng banget dengan tontonan short video-video para pendatang baru. Mereka-mereka ada yang real kenal, kenal melalui facebook, atau facebook yang kasih kenal untuk diklik. Mereka datang dari segala lapisan masyarakat, dari berbagai suku dan daerah. Ada video dari Papua, dari wilayah Sulawesi Utara, yang dialek-nya kental banget, mereka sharing kehidupan sosial mereka sehari, sehingga kita tahu bagaimana mereka dalam keseharian dengan tradisi budayanya. Hal ini positif dan saya makin addict.


Di antara video yang muncul/ditawari, ada menggunakan "frame" video yang sama. Sama acting-nya, sama cuap-cuap mulutnya, sama texting dan sound-nya. Anehnya lagi, beberapa video "kasar" banget. ada tuh, istri cuap-cuap, dan tahu-tahu suami nonjok kepala istri, dan ada juga suami melempar ember ke kepala istri, alasannya istri sibuk ngonten. Sedihnya, ada yang profesi guru, ada juga kepala sekolah, tapi mereka menggunakan "frame" yang kasar ini, nah komen saya saya untuk yang ini, "i  i  i ini parah ni,,," Hal ini negative, dan saya kapok. Jera! It's over!


Lucunya, di video tersebut ada yang menyatakan hanya buat setoran saja gegara si Memet atau si Meta. Ga apa, apapun alasanya, namun lebih baik kan kalau selektif memilih? Saya sebenarnya ga ngerti juga permainannya, yang jelas semangat yang memicu tidak lain di antaranya adalah program monetized sembari having fun. Why not?? 👍👍 


6 comments:

  1. nanti share laa reels2 yang menarik. sy pun suka juga layan reels ni esp kalau ada kucing😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau konten saya, ondel-ondel, eh jadi promosi channel youtube :D

      Delete
  2. Memang begitu ya, video short bikin candu, ingin terus menscrolnya, sampai lupa waktu
    sekarang memang batas antara privasi dengan publik beda tipis
    Terlalu mengumbar privacy demi menuruti keinginan meta
    Kalau ada yang memberikan saran, paling jawabnya ini sekedar konten, jangan baper, jika tidak suka tidak usah ditonton, hahaha.
    Ah sekarang eranya orang serba pandai.

    ReplyDelete
  3. Biarpun cuma konten tapi kalo ada kepala ditonjok atau dilempar ember sudah keterlaluan sih. Gimana kalo yg nonton masih kecil dan meniru.

    ReplyDelete
  4. aku selektif soal begini. reels yg ga ada gunanya apalagi joget doang, biasa aku skip.. dan mungkin krn aku hobinya workout, jadi memang yg paliiiiiing banyak muncul ya video atau reels workout mba.. ntah itu pakai beban atau tanpa beban..dan aku seneng krn memang sesuai ama hobiku. sering aku pakai juga buat latihan harian..

    kalo udh kekerasan isinya, skip lah.. ga tertarik.. apalagi aku pakai sosmed hanya utk having fun, bukan cari duit.jd kalo ga sesuai, skip atau block

    ReplyDelete
  5. Haa sama kak, aku juga suka kecanduan.walau akhir2ini aku paksa buat gak kecanduan lagi dengan ngerjain hal lain. aku juga berusaha bgt buat selektif, jangan sampai di fyp muncul konten2 joget dan gak jelas hehehe..thank you artikelnya

    ReplyDelete

@eerlinda2005