Teori Cegah “Rem” untuk Melawan Kanker (Cegah Rem “Brake”
PD-1 dan Rem Tangan “Parking Brake” CTLA-4 dalam melawan kanker).
Ilustrasi: Mattias Karlén
Kantong kering!!
Zaman sangat old, zaman saya dulu,
kalau jajan dikasih uang (physically), disimpan di kantong, atau
dompet lalu selipin di kantong. Kalau uang sudah terpakai semua,
berarti kantong lagi kering...kanker!!!
Begitu tahu kalau kanker itu penyakit
yang mematikan, saya mikir-mikir untuk memakai kata-kata kanker.
Cemas saja, kalau sering-sering disebutin, dikirain saya
memanggilnya, dan didatangi sama si “penyakit” kanker
itu...takuuutt.
Banyak faktor penyebab kanker. Semua
sel tubuh yang membelah atau memperbanyak diluar kontrol
dikategorikan ke kanker, sehingga ada yang jinak atau tumor (benign),
ada yang ganas dan mematikan (malignant).
Jutaan manusia yang ada di permukaan
ini harus mengakhiri hidupnya karena tidak bisa melawan si kanker. Di
negara yang dipimpin oleh Paman Donald Trump, USA, yang katanya
pengobatan dan peralatannya yang super pun, kanker merupakan penyakit
di posisi kedua sebagai “killer”, posisi pertama adalah penyakit
yang berhubungan dengan jantung.
Para peneliti dunia yang terlibat dengan proyek penanganan kanker ini
berkerja dan berpikir keras. Tahun 2018, dua di antaranya dianugrahi
Nobel Prize di bidang Physiology or Medicine. Mereka adalah James P.
Allison dan Tasuku Honjo, dengan Prize motivation: "for their
discovery of cancer therapy by inhibition of negative immune
regulation."
James P. Allison adalah seorang warga
Texas USA yang lahir tahun 1948, profesor di University of Texas MD
Anderson Cancer Center, Houston, TX, USA, dan Parker Institute for
Cancer Immunotherapy, San Francisco, CA, USA.
Ia mempelajari protein yang berfungasi
sebagai rem pada kekebalan tubuh atau immune system. Protein yang
bernama CTLA-4 dianalogkan sebagai rem tangan atau parking brake yang
berfungsi sebagai tombol ON/OFF dalam produksi sel kekebalan tubuh.
Ia menemukan bahwa kehebatan dari
“rem” terhadap protein ini menyebabkan tubuh akan terus
memproduksi sel-sel kekebalan atau immun dalam menyerang kanker.
James
P. Allison (Illustrasi: Niklas Elmehed. © Nobel Media)
Tasuku
Honjo (Illustrasi: Niklas Elmehed. © Nobel Media)
Tasuko Honjo berhasil menyibak sejenis protein pada immune cells, dan
secara berhati-hati dan teliti mengeksplorasi fungi dari protein ini,
terungkap bahwa protein yang ia temukan juga berfungsi sebagai
pencegah atau rem. Protein ini bernama PD-1 yang dianalognya sebagai
rem yang menguragi kecepatan per km/jam pada sebuah mobil, berfungsi
secara “smooth” dalam regulasi sistem kekebalan tubuh. Regulasi
ini dapat dimanipulasi dalam melawan kanker.
Checkpoint
therapy (Illustrasi: Boldbusiness.com)
Allison dan Honjo telah membuktikan
strategi yang berbeda untuk penghambatan rem pada immune system yang
bisa digunakan dalam melawan dan pengobatan kanker. Saya pun makin
optimis dengan pencegahan dan pengobatan kanker dengan memanej sistem
kekebalan tubuh kita. Kedua pemenang Nobel ini mendapatkan $1 million
untuk kontribusi mereka pada pengobatan.
Saat ini, dari temuan dan kerja keras
mereka, dikembangkan obat-obatan yang melawan kanker dengan sistem
cegah rem atau checkpoint inhibitor drugs seperti Ipilimumab
(Yervoy), monoclonal antibody yang menempel ke CTLA-4 dan
mencegah fungsinya, sehingga dapat mem”boost” immune respons
melawan kanker sel. Pembrolizumab
(Keytruda) adalah Monoclonal antibodies dengan target
PD-1 atau PD-L1 yang memblok binding and mem”boost” immune
response melawan kanker sel.
kirain kantong kering yang bakalan dibahas, eh rupanya penyakit ganas :'D
ReplyDeleteIstilah kanker (kantong kering) itu menyakitkan memang hahahaha kata orang Ende, kantong kering doi Iwa latu. Btw semoga dengan sistem cegah rem ini dapat menolong lebih banyak umat manusia dari penyakit kanker ... 🤗 Makasih, Kakak.
ReplyDeleteLah gua pikir dengan make rem dan rem tangan di mobil bisa buat kanker. WKWKWKWKWK
ReplyDeleteYa, semoga aja dengan penemuan 'rem' ini bisa ngurangi penderitaan pengidap kanker. :D
kantong kering bikin kita matigaya gak bisa ngapa ngapain, tapi lebih mending ini drpada yang kanker satu lagi ya, serem, mudah2an terobosan baru duo ilmuwan ini memberikan semangat hidup buat penjuang kanker ya
ReplyDeleteYa kita harus berterima kasih lah sama mamang Allison juga mamang Honjo, karena berkat jasa mereka penyakit ganas semacam kanker ini jadi bisa di minimalisir.
ReplyDeletepengetahuan baru nih buat aku. semoga harapan pulih bagi para pengidap kanker jadi makin cerah ya dengan penemuan ini
ReplyDeleteJad inget kemaren istri sepupu yang baru saja berpulang karena kanker payudara... meski teklogi sudah sangat berkembang kadangkala wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker masih sangat minim.. sebagian masih menyangkut2kan dengan klenik dan sejenisnya..sehingga mereka melakukan pengobatan ke tempat yang tidak seharusnya dan memperparah keadaan penderita.. baik sekali ada tulisan seperti ini yang bisa membuka cakrawala pengetahuan yang membaca dan bisa berbagi dengan sekitarnya... semoga terobosan 2 ilmuwan diatas bisa memberi harapa lebih untuk yang sedang berjuang melawan kanker...
ReplyDeletekalau kantong kering ... adduuuhhh tolonglah para ilmuwan bekerja lebih keras lagi mencarikan solusi untuk penyakit yang stu ini... wabah ini wabah... asli! XV
Hebat otak brilian mas Allison dan mas Honjo ya, kecerdasan mereka sanggup menciptakan pengobatan anti kanker.
ReplyDeleteSeram kalau membayangkan ganasnya kanker.
Penderitanya sangat tidak dianjurkan menjalani operasi karena dengar2 sel kankernya bisa dengan cepat menjalar ke organ tubuh yang lain.
Hi mba, ahh senangnya baca yang terkait dengan kesehatan gini dan merasa harus lebih protect ke diri dan orang sekitar.
ReplyDeletePenyakit yg paling mengerikan dan mematikan di dunia. Harus bnr2 bisa menjaga gaya hidup yg sehat utk mencegah penyakit ini.
ReplyDeleteWah, semakin canggih ya, kemajuan ilmu kedokteran saat ini.
ReplyDeleteSatu bibi saya juga berpulang karena kanker. 2 tahun perjuangan bertahan hidup dan akhirnya kalah juga. Takdir
ReplyDeletegood post i like it;) follow:) hope U follow back:)
ReplyDeleteSalah satu cara agar rem tangan berfungsi baik adalah bagaimana cara kita memperlakukanntubuh sendiri. Dari gaya hidup samkpai faktor genetis menyumbang masalah kanker.
ReplyDeletePada usia sekarang, sdepertinya saya harus tahu bagaimana cara menggunakan rem tangan itu agar berfungsi maksimal. Menjaga kesehatan dan keseimbangan spiritual.
Usia saya rentan dengan penurunan kualitas hidup dan kesehatan.
Mbak bisa kembangkan tulisan ini lebih dalam dengan pandangan feature secara ringan namun mendalam, hal-hal yang terjadi dari pengamatan Mbak akibat individu yang abai merawat rem tangannya. Salam kenal dan terima kasih sudah singgah. Semangat ngeblog, ya. :)
Baru tau dua sosok yang dijabarkan di atas btw :'
ReplyDeleteMas Febri tadi ditanyain sama kak Lantana di artikelku, tuh :)
DeleteWaaah makasihnya sharing ilmunya mbak. Banyak pengetahuan baru yang saya dapet hari ini. Jadi semangat pagi.
ReplyDeleteWah tulisan yang menarik, kanker itu memang kebanyakan dipicu oleh gaya hidup si penderita (walau ada beberapa kasus yang memang genetik atau bawaan).
ReplyDeleteAntibodi Monoklonal dan Inhibitor Checkpoint bisa menjadi 'rem' untuk kanker, tapi bagaimana dengan vaksin kanker? Efektif juga kah untuk menjadi 'rem' kanker? Karena setau saya, memang ada vaksin yang dapat mencegah kanker, yaitu sipuleucel-T (Provenge)--dipakai untuk kanker prostat).
Wah terima kasih informasinya kak, sangat membantu
ReplyDeleteSedih banget kalau mendengar berita orang yang sakit kanker.
ReplyDeleteDan emang iya ya, salah satu faktor yang membantu penyembuhan adalah sugesti dan pikiran positif, semangat melawan penyakitnya, meskipun itu tidak ringan.
Dan daripada mengobati mending mencegah ya :)
Tapi jangan cuman tangan deh mba, rem niat juga.
Karena tangan kadang bisa menolak, tapi tidak dengan niat :D
semoga kita semua dijauhi daripada penyakit berbahaya ini. dengar namanya sahaja sudah gerun
ReplyDeletememang untuk menemukan suatu penemuan yang mutakhir dibutuhkan ketelitian dan perhitungan yang teliti, ya. padahal jaringan dan sel adalah hal yang rumit. orang-orang hebat yang mengatasinya hehe
ReplyDeleteaah penemuan bermanfaat nih!
ReplyDeletekeren..
para ilmuan itu memang sepertinya sudah di takdirkan untuk dapat menemukan sesuatu yang kemudian menjadi sangat berguna bagi umat setelah mereka tiada...
ReplyDeleteyu kita kirim AL Fatehah untuk mereka yu....
ish...udah tak follow blognya tapi mampir aja juga ngga pernah, apalagi follow balik...huh
DeleteMau bayar berapa..?
DeleteSaya sempat nebak-nebak ini tadi dari judulnya. Rem yang mana, gitu hehe...ternyata beneran rem dalam tanda petik.
ReplyDeletesemoga kita semua terhindar dari penyakit kanker
ReplyDeletekanker sangat mematikan, dimana si biangnya terus tumbuh dan tumbuh dan semakin besar
judulnya sekilas unik sekali dan membuat penasaran yang membacanya.
tidur cukup, asupan baik dan olahraga teratur mampu mecegah penyakit kanker hinggap di tubuh
kebayang ya kak lantana kalau gak ada pejuang anti kanker yanng diatas, mengingat penyakit kanker sangat mematikan dan sudah banyak korbannya. semoga kita semua bisa selalu sehat dan jauh dar penyakiit mematikan
ReplyDeleteKak Lantana sepertinya sedang sibuk mengadakan penelitian lanjutan tentang anti kanker, ya ...
ReplyDeleteIni deretan komentar pada belum dibalas.
Ntar kalau udah ketemu solusi formula pencegahan anti KANtong KERing ..., aku dikasi tau yaaa ..
Aku mauuuuu banget itu
Wwkkwkkk :D
Solusi kantong kering ya harus banyak uang dong..?
DeleteKanker emang saat ini jadi pembunuh no 1 di dunia ya kak, sepertinya untuk mengobatinya sudah terlalu sulit, memang harus dicegah
ReplyDeletekanker ya kantong kering
ReplyDeleteorang Indonesia bilangnya hehe
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa sakit kanker karena hal mistis. Kemudian datang berobat ketika kondisinya sudah parah.
ReplyDeleteKalau Bintang Cancer itu,,, sama ngak yach dng Kanker ? :)
ReplyDeleteKita semua tidak melihat bagaimana isi dalam tubuh kita berperang melawan penyakit Ganas, utk itulah wahai buk ibuk pak bapak, yuk kita mulai hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat pula.Setuju....... ??
Hallo kak apa kabar? Maaf baru sempat berkunjung ke blog nya kak Lantana. Kan-ker ( kantong kering) nggak ada yang mau, apalagi sakit kanker aduh please jangan dech..
ReplyDeleteKita berterima kasih kepada Mr James Alison dan Mr.Tasuko Honjo dengan otak jeniusnya telah menedmukan suatu formula pengendali / rem kanker hingga bisa diminimalisir.
Semoga kita semua bisa terhindar dari penyakit kanker. Amin
Pas baca judulnya, saya pikir beneran bahas kanker, tapi bingung, masuk paragraf pertama owh kantong kering toh..lanjut lagi eh beneran kanker..hiks. Ngeri juga sih memang mbak, apalagi sekarang banyak juga yang kena penyakit tidak menular satu ini..semoga kita dijauhkan...
ReplyDeleteBeberapa saudaraku meninggal dunia akibat kanker. Ga tau menahu tiba2 pas diperiksa dah stadium 4. Makanya kita kudu rajin berolahraga menjaga kesehatan. Kayak aku kalo udah berenang jangan makan bakso, mie ayam dll kan sayang udah buang kalori. Lagian juga mencegah kanker alias kantong keirng gara2 jajan kan hihihihih :D
ReplyDeletekeren si
ReplyDeleteTasuku Honjo yah pertama pegen jadi astronot
pas dikasih buku sama emaknya dia pindah haluan pegen jadi medicine
ini kalo dikasih Manga bisa aja jadi mangaka dia terus nulis komik terkenal xixiixixixixi
Berarti mereka berdua adalah cikal bakal penemu sistem pencegahan sel kanker di tubuh manusia.
ReplyDeletegaya hidup meman menjadi faktor utama
ReplyDeletesebisa mungkin kta harus menyayangi tubuh kita sendiri sih ..
nice info :D
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteIa mempelajari protein yang berfungasi sebagai rem pada kekebalan tubuh atau immune system. Protein yang bernama CTLA-4 dianalogkan sebagai rem tangan atau parking brake yang berfungsi sebagai tombol ON/OFF dalam produksi sel kekebalan tubuh.
ReplyDeleteternyata rem ini ya hehehh
Penyakit yang mematikan, aduh saya serem untuk membayangkannya.
ReplyDelete