Saturday, May 30, 2020

Hypothermia Terapi setelah serangan kardia (cardiac arrest)

Selimut dingin (credit: Luxear, Amazon)

Pertanyaan dari Ami Hamni di postingan CPR Class (https://lantanahermosa.blogspot.com/2020/05/cpr-class.html) tentang selimut dingin (cooling blanket) menginspirasi saya untuk mendiskusikan sedikit tentang hypothermia terapi yang berkaitan dengan penggunaan cooling blanket. Tulisan ini bersumber dari hopkinsmedicine,org. Thank you, Ami :)

Hypothermia terapi merupakan sebuah treatment yang dilakukan setelah seseorang mendapat serangan kardia. Serangan kardia terjadi seketika disaat jantung mendadak berhenti berdetak. Dan saat jantung berdetak lagi, tim medis biasanya menggunakan “cooling devices” untuk menurunkan suhu badan dalam waktu yang singkat. Suhu dijaga sekitar 32 hingga 34 derjat C, dan treatment ini hanya sekitar 24 jam.

Kenapa bisa terjadi serangan kardia?

Jantung memiliki sinyal elektrik yang membantu mengkoordinir detak jantung. Jika sinyal ini terganggu atau tidak normal, jantung tiba-tiba saja tidak bisa memompa, dan terjadi serangan kardia.

Serangan kardia (cardiac arrest) tidak sama dengan serangan/henti/gagal jantung (heart attact). Heart attack terjadi saat bagian jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Terkadang cardiac arrest terjadi setelah heart attack, tapi bisa saja terjadi masing-masing.
Selanjutnya, saya menggunakan istilah cardiac arrest pengganti serangan kardia.

Selama cardiac arrest, darah tidak mengalir ke penjuru tubuh. Otak akan mengalami kekurangan darah, maka dapat dimengerti mengapa orang-orang yang terkena cardiac arrest ini tidak bisa pulih, cedera di otak menyebabkan kerusakan yang lama. Bisa saja seseorang pingsan dalam waktu yang lama, tidak sadar-sadar. Jadi dengan seketika menurunkan suhu tubuh setelah cardiac arrest dapat menurunkan resiko dan mencegah kerusakan otak, dan memperbesar peluang sesorang untuk kembalih pulih dan normal.
Hypothermia terapi merupakan pilihan yang tepat di saat jantung kembali berdenyut dan korban tidak sadar (pingsan). Hal ini juga memberi peluang besar terhadap pasien untuk bangun.

Hypothermia terapi ini sangat membantu, namun, untuk beberapa individu yang mungkin memiliki resiko, walaupun sangat jarang. Kemungkinan resikonya adalah:
  • mengalami abnormal heart rhythm (detak jantung lambat)
  • sepsis ( infeksi dalam darah)
  • masalah elektrolit dan metabolik
  • mengingkatnya kadar gula darah

Metode hypothermia terapi tidak sama pada semua rumah sakit atau klinik. Ada beberapa metoda yang berbeda yang diterapkan. Metode hypothermia terapi adalah sebagai berikut:
  • tim medis memulai terapi ini setelah 4 hingga 6 jam terjadi cardiac arrest
  • tim medis memberikan obat penenang (sedative), pasien menjadi rileks, tidur, tidak menggigil, dan tidak bergerak sana sini.
  • tim medis biasanya nge-check vital signs dan suhu badan
  • Tim medis menggunakan cooling blanket, atau kantong es (ice packs), atau cooling pads untuk menurunkan suhu tubuh pasien. Tujuannya untuk menurunkan suhu badan secepat mungkin
  • Pilihan cooling lainnya adalah internal cooling, yaitu memasukkan cairan dingin memalui infus ke aliran darah.
  • Terapi ini hanya selama 24 jam.
  • Tim medis secara perlahan menghangatkan tubuh pasien dalam beberapa jam. Kalau cooling blanketnya menggunakan alat control, tim medis akan menaikkan suhu blanket.

Setelah hypothermia terapi dilakukan, tim medis akan mengecek pasien secara hati-hati. Mungkin akan diletakkan di ICU, atau mungkin dengan bantuan ventilator untuk membantu pernafasan.

Perlu beberapa hari di bawah kontrol tim medis, biasanya setelah tiga hari dilakukan pengecekan dampak terhadap otak, untuk meyakinkan kerja otak kembali berfungsi. Walaupun tidak ada cedera di otak, tapi ada yang bermasalah dalam berfikir (problems with thinking).

6 comments:

  1. kok ngeri juga dengan kardia ini... baru tau

    ReplyDelete
  2. Terimakasih untuk ulasannya menambah wawasan kita semua, kak.

    ReplyDelete
  3. Penasaran apakah waktu terjadi serangan cardia ini, suhu tubuh meningkat? Atau seberapa tinggi suhu tubuh pada saat itu sehingga harus diberi cooling device agar suhu tubuh turun? Anyway terimakasih ilmu barunya mba, jadi makin penasaran tentang hypothermia therapy. Sekilas tadi kaya kebaca hypnotherapy ehehe

    ReplyDelete
  4. Serem ya ya mbak serangan kardia, semoga saja tidak terjadi pada kita biarkan ada hypothermia terapi.

    ReplyDelete
  5. Semoga kita selalu sehat nggak sampai terkena serangan kardia. Soalnya seram juga.
    Makasih info nya kak Lantana.

    ReplyDelete
  6. mana ya nak dapatkan cooling blanket tu?

    ReplyDelete

@eerlinda2005