Apa yang terjadi dengan pizza (makanan) saat masuk mulut?

Pizza (Credit: Zakharova Natalia/Getty image)

Apa yang terjadi setelah kita memasukkan makanan ke mulut, dikunyah, dan akhirnya semua ditelan?

Anggap saja lagi menikmati satu potong pizza, yang lengkap dengan unsur karbohidrat, lemak, dan protein.

Digestive (=pencernaan) mulai dari mulut, dimana gigi, lidah, dan air ludah (saliva) mengadonnya dari satu gigitan pizza menjadi gumpalan berair yang siap diserang oleh enzim digestive.

Ada dua aktifitas yang sangat mendasar saat pizza atau makanan lainnya menuju ke lambung, yaitu:

Pertama, protein didenature (=hancur) oleh lingkungan asam di lambung dimana nilai pH sangat ketat dijaga pada kisaran 1 atau 2 oleh ATP-dependent proton pump, yang mirip dengan Na+ -K+ATPase. Denaturisasi, dimana hancurnya ikatan ionic dan hidrogen karena terlalu rendahnya pH, protein akan didegradasi belakangan.

Kedua, proses degradasi protein mulai di lambung oleh aksi enzim proteolytic pepsin. Aksi dari pepsin adalah menghasilkan fragment protein yang selanjutnya akan didegradasi oleh protease-nya intestine. Lebih lanjut, digestive protein pada lambung mengakibatkan stimulasi pankreas untuk melepaskan digestive enzim yang dimilikinya ke intestine, dimana digestive protein, lemak, dan karbohidrat dimulai.

Pankreas juga melepaskan sodium bikarbonat (NaHCO3) dengan jumlah yang besar untuk menetralisasi pH makanan yang tadinya berasal dari lingkungan asam selama di lambung. Kantong empedu berkontribusi pada digestive dengan mengeluarkan bile salts (garam empedu) yang diperlukan oleh lemak.