Saturday, October 6, 2018

Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

Ilustrasi Deste

Dokter menyarankan untuk “abstain” melakukan aktivitas yang mengerahkan tenaga atau stress sampai suami kembali ke cek up berikutnya, termasuk aktivitas rutin suami-istri, dokter mengistilahnya aktifitas seks, dikhawatirkan suplai darah yang mengandung oksigen ke jantung akan berkurang,

“Ya, Allah, KUTUKAN apa yang Kau berikan kepadaku?” terdengar lagi suaminya menjerit tertahan.

“Apa lagi ini?” Nayla menggumam, kenapa suami yang dihormatinya itu merasa terkutuk?

“Saran dokter aku abstain dari aktifitas sex.” Suaminya berkata.

“Terus di mana masalahnya?” Nayla bertanya.

“Abstain.” Terdengar nada suara suaminya sedikit naik.

“Emang kenapa?” Nayla bertanya lagi.

“Kamu tau apa artinya? Artinya Mas harus puasa” suaminya berkata dengan muka sedikit kecut,

“Nayla...hilang sudah..., aku sudah ndak mampu lagi. Sudah tidak ada lagi gunanya aku hidup” dia masih meneruskan kalimatnya.

Dokter memang mengatakan bahwa pasien dengan angina ini menderita sedikit penyempitan, sehingga ada perasaan tidak nyaman selama pengerahan tenaga, tidak cukup oksigen ke jaringan jantung dan kekurangan oksigen inilah yang dirasakan sebagai sakit dibagian dada.

Karena suami Nayla punya pengalaman angina sewaktu berjalan dan menaiki tangga, dokter merasa penting untuk berbicara dan mendiskusikan aman atau tidaknya untuk melakukan hubungan sex. Dokter juga mendiskusikan obat yang akan di minum untuk jantung dan yang mana tidak boleh diminum selama pengobatan ini, terutama obat-obatan dan jamu-jamuan unggulan untuk problem ereksi, kalau digunakan bersamaan akan menyebabkan dropnya tekanan darah.

“Ooo, begitu ya. Itu artinya Allah itu memperhatikan dan sayang padamu, Mas.” Nayla meneruskan, berusaha menenangkan suami yang dikasihinya itu, “Itu bukan kutukan, tapi Allah itu akan menaikkan martabat Mas”

“Martabat apaan?”suami sedikit mengeluh.

“Ya martabat, bisa jadi martabat hidup, martabat karir, martabat keluarga, yaaaa, maksudnya barangkali Allah akan menaikkan marwah, pangkat, kehormatan, reputasi, atau moral mu Mas.”

“Mungkin sebenarnya ada terbersit dihatimu ikutan trending?” tiba-tiba Nayla berkata.

“Trending? Trending apaan?” Suaminya penasaran.

“Trending untuk punya “simpanan”-lah, “bawah tangan”-lah, “nikah siri”-lah,” kata-kata itu begitu saja keluar dari mulut Nayla, hanya untuk menggodanya.

Upps, ratusan kerut kening terbentuk dan dua alis mata suaminya yang tidak begitu tebal menyatu. Nayla tergelitik untuk senyum melihatnya, tapi ini bukan waktu yang tepat, kondisi dan situasi saat ini sangat rentan. Masalah ke-jantan-an dan ke-perkasaa-an selalu memberikan dampak negatif, dan Nayla tidak ingin dia mengalami krisis kepercayaan diri.

Suaminya bersuara lagi... Dia melanjutkan rintihannya....rintihan yang yang sama....tapi, sepertinya dia kini menyesalinya, ”Kenapa Mas ndak dibawa ke rumah sakit Singapur saja?”

“Emang kenapa, dokter kita pinter gitu koq, fasilitas untuk diagnosa dan pengobatan juga bagus, rumah sakitnya bersih, perawatnya cantik-cantik dan ramah, Mas juga kelihatan jauh lebih baikan.” Nayla meyakinkan ke suaminya bahwa tidak ada yang salah dengan tindakan dan pilihan untuk memilih pengobatan dan terapi di sini.

Suami masih saja berdalih bahwa rumah sakit dan dokter di Singapore itu lebih baik. Tapi suaminya lupa bahwa mereka tidak memperpanjang paspor.

@ Bersambung…….


49 comments:

  1. Makin penasaran kira-kira apa cerita selanjutnya sekuel ' Nayla, akan kunaiki tangga itu ' bagian ke 3.

    ... setelah dinyatakan terkena disfungsi ereksi, cerita apakah yang berkembang setelah itu 🤔 ?

    ... aku nebaknya, suami Nayla .., #ngg ...., sembuh total setelah perawatan kontinyu 🙂.
    Benar ngga yaaa 😁 ?
    Hmm, kita tunggu kelanjutannya ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.... sabar.
      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
  2. Iya, mas Himawan. Ceritanya bikin penasaran nih. Jago banget nih penulisnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...terima kasih atas pujiannya.
      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
  3. Apa angina itu, hanya diderita kaum pria?...dan diselipkan ke dalam topik pembahasan yang sebenarnya amat privacy namun hal tersebut
    seolah adalah punca dan nasib buruk sang suami, karena itu menyangkut martabatnya, maka suami ingin berbagi penderitaannya kepada pasangannya. Begitulah seharusnya.

    Namun terselip tendensi pada pertanyaan : “Mungkin sebenarnya ada terbersit dihatimu ikutan trending?” tiba-tiba Nayla berkata.

    Alur pembicaraan sebenarnya bisa hidup disana. Tetapi sebelumnya kan suami bertanya: “Martabat apaan?”suami sedikit mengeluh." (mengapa ketika mengajukan pertanyaan dengan perasaan ingin tahu seorang lelaki harus menampkan ekspresi mengeluh? secara psikologis bukan sikap kaum lelaki)

    Mbak Sitti, anda berpeluang menjadi penulis yang hebat, asah kemampuan, konsisten, pergunakan bahasa yang hidup, segar lincah dan alur cerita yang mengalir alami.

    Dan menulis cerita terkadang adalah sastra, sosial komplikasi dan psikologis.Secara psikologis menurut aku cerbung ini sudah benar, namun sebaiknya ukuran sebuah cerbung harus sedikit lebih panjang dari sebuah cerpen. Maaf ya mbak, karena aku ingin melihat mbak jadi penulis yang hebat siapa tau bisa jadi novel yang bermakna bagi kehidupan. Amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, terima kasih banget atas saran sarannya.
      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
  4. Karena bersambung
    Besok besok hadir lagi berkunjung

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks sudah mau berkunjung.
      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu (Bagian-2)

      Delete
  5. Masalah terbesar pria adalah itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. tepat banget.
      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan, Kunaiki, Tangga, Itu, (Bagian-2)

      Delete
  6. Ditunggu lanjutannya nya...

    Eh...aku berasa mbaca novelnya Mira W... Novel2 mira W hampir selalu melibatkan profesi dokter/kedokteran..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe....
      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
  7. itu masalah yang rumit ya, apalagi kalau berhubungan dengan burung pipit pasti sensitif hi..hi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...tau aja.
      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Ilustrasi Deste

      Delete
  8. Replies
    1. terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Dokter menyarankan untuk “abstain” melakukan aktivitas yang mengerahkan tenaga atau stress sampai suami kembali ke cek up berikutnya, termasuk aktivitas rutin suami-istri, dokter mengistilahnya aktifitas seks, dikhawatirkan suplai darah yang mengandung oksigen ke jantung akan berkurang,

      Delete
  9. Ini kereeen..kayaknya latar belakangnya dari medis yaaa..faktual kisahnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih atas pujiannya.
      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Ya, Allah, KUTUKAN apa yang Kau berikan kepadaku?” terdengar lagi suaminya menjerit tertahan.

      Delete
  10. Akhirnya ada lanjutannya.

    Kasihan suaminya, karena angina, jadi tidak dapat beraktivitas terlalu keras/menguras tenaga salah satunya harus berpuasa berhubungan intim, ini dilema kan ... semoga ada solusinya.

    *menunggu*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...semoga.
      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Apa lagi ini?” Nayla menggumam, kenapa suami yang dihormatinya itu merasa terkutuk?

      Delete
  11. Suka.. Sukaaa.. .Sukaaa......! !

    Mungkin emang ada niatan ke lain wanita ya, makanya Allah sayang dengan diberi penyakit itu.

    Aahh suka deh, ga sabar nunggu lanjutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih atas "sukaaaa" nya….hehehe
      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Saran dokter aku abstain dari aktifitas sex.” Suaminya berkata.

      Delete
  12. mungkin ada niat lain barangkali...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe....silahkan baca bagian terakhir.
      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Terus di mana masalahnya?” Nayla bertanya.

      Delete
  13. wuah keren loh ceritanya ini
    soalnya banyak yang aku gak paham
    maksudnya 'beda'
    angina juga aku gak tau itu apa. belum terjawab kalau gak baca rentetan ceritanya. gak mau cari di gugel ah. biar nanti kuartikan sendiri pas baca lanjutannya, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih atas pujiannya.
      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Abstain.” Terdengar nada suara suaminya sedikit naik.

      Delete
  14. Keren banget kisahnya, Mbak. Penasaran bakal seperti apa kelanjutannya. Duh, jadi ingat udah lama banget nggak pernahh nulis fiksi..hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih atas pujiannya.
      yook, kembali nulis fiksi….hehehe

      juga, terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Emang kenapa?” Nayla bertanya lagi.

      Delete
  15. Seru nih.. ditunggu kelanjutannya. Kan jadinya penaran, mau berobat ke Singapore tapi paspor belum diperpanjang, pasti nanti akan ada bumbu drama memperpanjang paspor yang harus ini dan itu. Ditunggu Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.... silahkan baca lanjutannya.

      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Kamu tau apa artinya? Artinya Mas harus puasa” suaminya berkata dengan muka sedikit kecut,

      Delete
  16. Apakah Nayla dan suami jadi berangkat ke Singapura? atau cukup hanya berobat di dalam negeri saja? Apakah suami Nayla terus-terusan mengeluh dengan penyakitnya? Sungguh Nayla adalah seorang istri yang sabar dan tabah. Penasaran sama cerita selanjutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe..… silahkan baca bagian 3 atau terakhir.

      terima kasih sudah mau baca cerpen:
      Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      Delete
    2. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

      “Nayla...hilang sudah..., aku sudah ndak mampu lagi.

      Delete
  17. Nayla, Akan Kunaiki Tangga Itu (Bagian-2)

    Dokter memang mengatakan bahwa pasien dengan angina ini menderita sedikit penyempitan, sehingga ada perasaan tidak nyaman selama pengerahan tenaga, tidak cukup oksigen ke jaringan jantung dan kekurangan oksigen inilah yang dirasakan sebagai sakit dibagian dada.

    ReplyDelete

@eerlinda2005