Tuesday, October 23, 2018

“Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

Illustrasi Vector

Sengatan  matahari melemah, tidak lagi kuat menyengat seperti pertama kali Gilar datang ke kota ini. Angin terasa lembut menerpa daun-daun dan ranting-ranting pohon di sepanjang jalan yang Gilar lalui. Suhu udara yang tidak begitu stabil, sepertinya hari ini temperatur turun beberapa derjat celcius, Gilar tidak bisa mengira-ngira berapa derjat pastinya. Walaupun Gilar tidak merasa begitu dingin karena bagian muka dan sekujur tubuhnya terbalut oleh pakaian yang dikenakannya, Gilar bisa pasti bahwa temperature saat itu memang drop.

Gilar berjalan sendirian ke arah yang telah dijanjikan dan ia sudah pernah ke sana sebelumnya, sudah tidak asing lagi baginya. 

Tapi setelah beberapa minggu tidak melewati jalan ini, Gilar merasakan banyak yang berubah. Lebar jalan tetap sama. Sisi kiri dan kanan jalan? “Suasananya berubah” ia bergumam sendiri. 

Gilar melihat ke arah depan, jalan yang lurus ini ditutupi daun-daun, begitu juga di sepanjang sisi kiri dan kanan jalan. Angin bertiup dari arah belakang, terasa dingin. Gilar merasa dirinya dilempari daun-daun. Daun-daun yang berguguran dari pohon, daun berwarna kuning, oranye, dan merah,,,,,menerpa rambutnya...jatuh, beterbangan, dan berserakan dimana-mana, di jalan, di halaman, di atap rumah, dan hamper di semua permukaan. Semua tertutup daun yang berguguran. Daun-daun yang berwarna cerah kemilau, didominasi kuning dan jingga. Kini semua jadi terlihat kuning.

Di kiri dan kanan, pohon-pohon telah menjelma menjadi lemah, terombang-ambing oleh angin.

“Kenapa pohon-pohon ini melemparkan daun-daunnya ke arahku, bukankah dia diperlukan untuk fotosintesis, untuk proses pembuatan makanan dan energy?” sebuah pertanyaan terbersit di kepala Gilar. “Ah, semua berubah dikota ini”, Gilar tidak begitu peduli dengan daun dan pohon, dia buru-buru saja melangkahkan kaki…

Gilar membelok ke kanan, di kirinya sebuah pohon oak besar tidak lagi rindang dan hijau, begitu juga pohon-pohon lainnya, “Pohon-pohon ini juga telah berubah” pikir Gilar seraya menoleh ke kanan dan menduga jenis-jenis pohon yang tumbuh di kawasan ini.

“Ini adalah pohon-pohon aspen dan di sebelah sana adalah pohon gum” ia mencermati dari bentuk daunnya, dan perubahan warna daun.

“Ranting-rantingnya sudah tidak memiliki daun lagi, sudah gundul dengan cepatnya” Gilar merasakan ada keanehan dengan pohon-pohon itu. 

Ia menoleh ke kanan, inilah rumah yang seharusnya, sesuai dengan alamat yang telah di tentukan. Bukankah ia pernah memasuki rumah ini? Suasana di rumah ini juga banyak berubah, tiba-tiba terdengar suara jeritan pilu dan sesosok bayangan mendekati ke arah pintu. Jantung Gilar hampir saja berhenti berdetak, tapi ia cepat menguasai sekelilingnya, ia berusaha berpura-pura biasa-biasa saja. Sosok yang menyambutnya ini dibalut jubah hitam, matanya merah, dan butiran air mata menetes bercampur darah...merah... lalu ia mempersilahkan Gilar masuk. 

Gilar melangkah menuju ke ruang tengah, beberapa sosok makhluk telah menunggu. Tongkat-tongkat ajaib dan sakti tergeletak di atas meja. Salah satu sosok dengan balutan baju panjang hitam, Gilar menoleh ke arah wajahnya, ia mengenali sosok itu... sosok vampire...membuat Gilar tertegun menelan air liur. 

Di sebelahnya satu sosok makhluk sedang duduk di kursi dengan sebuah tengkorak kepala manusia di pangkuannya dan sebuah boneka kecil voodoo di tangan kirinya. Di sebelah kanannya adalah sosok seperti hantu yang seluruh tubuhnya hijau, dan taring panjang yang terjulur keluar.  Di kanan Gilar ada badut yang bermuka serem, hidungnya yang bulat merah tidak lagi mengesankan sesuatu yang lucu. 

Mereka seperti mendiskusikan sesuatu sejenak, kemudian mereka sepakat meninggalkan bangunan ini. Gilar bisa mendengar obrolan mereka, tidak semua dari perbincangan dapat ia pahami. Namun ia dapat menyimpulkan bahwa mereka akan bergerak ke arah selatan, ke arah keramaian kota…. 

“Bukankah seharusnya mereka ke arah utara, ke hutan kayu sana” Gilar berpikir, sedikit bingung.

Gilar mengikuti langkah mereka, melewati ruangan tamu, ruangan yang penuh dengan perlengkapan magis, voodoo, dan zombie, dan wajah-wajah seram mengintip di antara kaca-kaca jendela. Kemudian mereka melangkah ke jalan….

Sekali lagi Gilar yakin bahwa ia mengenal jalan ini, jalan yang sudah ditempuhnya beberapa kali. Ia menoleh ke sebuah pohon oak, pohon yang paling besar di antara pohon-pohon yang mulai gundul, terlihat batu-batu nisan dan lentera di antara pepohonan. “Sejak kapan batu-batu nisan itu di sana?” Gilar bertanya pada dirinya sendiri.

Mereka terus berjalan, hampir senja, di kanan jalan, di sebuah rumah yang belum menyala lampunya terlihat jaring laba-laba, dan sebuah laba-laba besar menempel merangkak di antara jaring-jaring yang dibuatnya. 

Hantu-hantu putih bergelantungan di antara pohon-pohon kecil, di antara belukar bunga, di antara ranting-ranting kecil. Gilar berpikir, “Sepertinya mereka adalah hantu baik, barangkali teman-teman Casper.” 

@ Bersambung…..

63 comments:

  1. berkaitan hallowen kah cerita ini mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar banget….

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Illustrasi Vector

      Delete
  2. Replies
    1. hehehe...Halloween

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Sengatan matahari melemah, tidak lagi kuat menyengat seperti pertama kali Gilar datang ke kota ini.

      Delete
  3. Ada vampire, ada hantu baik, penasaran apakah ada sekat antara mereka yang menyebabkan pertempuran? *tidak sabar menunggu*

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini "Halloween season"...hehehe

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Angin terasa lembut menerpa daun-daun dan ranting-ranting pohon di sepanjang jalan yang Gilar lalui.

      Delete
  4. air mata bercampur darah? dia banyak menangis ya? hahahaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. tangis di Halloween season....

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Suhu udara yang tidak begitu stabil, sepertinya hari ini temperatur turun beberapa derjat celcius, Gilar tidak bisa mengira-ngira berapa derjat pastinya.

      Delete
  5. Waaahhh horor, seru nih :D
    Gasabar nunggu lanjutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...Halloween season.

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Walaupun Gilar tidak merasa begitu dingin karena bagian muka dan sekujur tubuhnya terbalut oleh pakaian yang dikenakannya, Gilar bisa pasti bahwa temperature saat itu memang drop.

      Delete
  6. Endingnya kok seperti berbau horor,......

    Casper itu adalah film kartun yang saya suka sekali nontonnya sewaktu masih kecil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.....Halloween, hari berpakaian hantu
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Gilar berjalan sendirian ke arah yang telah dijanjikan dan ia sudah pernah ke sana sebelumnya, sudah tidak asing lagi baginya.

      Delete
  7. Wah ada tokoh hantu-hantu putih bergelantungan di pepohonan ...
    Baca post ini pas malam jumat pula ..., merinding maksimal aku,kak .

    Ngga sabar nunggu jilid ke 2 nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha…. seru kalau saat Halloween
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Tapi setelah beberapa minggu tidak melewati jalan ini, Gilar merasakan banyak yang berubah.

      Delete
  8. Anjiiir, creepy ._.

    keren ya, bisa bikin cerita horror gini ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pengennya memang horror...hahahaha

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Lebar jalan tetap sama.

      Delete
  9. Nunggu kelanjutan ceritanya ah, ehehehe.
    Ini bisa jadi horor bisa jadi engga sih, soalnya bawa bawa casper :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...cuman merayakan Halloween
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Sisi kiri dan kanan jalan? “Suasananya berubah” ia bergumam sendiri.

      Delete
  10. Aku suka cerita2 begini. Ayuk dong kelanjutannya mana...
    Si Gilar ngapain ngikutin itu hantu2 dah?? ya udah sik biarin aja pada nyasar juga. Kepo beut...

    *lah situ enak tinggal baca😔

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.....
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Gilar melihat ke arah depan, jalan yang lurus ini ditutupi daun-daun, begitu juga di sepanjang sisi kiri dan kanan jalan.

      Delete
  11. Replies
    1. yups…..bener….hehehe
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Angin bertiup dari arah belakang, terasa dingin.

      Delete
  12. Horor ya mba.. aku penasaran, settingnya negara mana ya... Pohonnya asing semua...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...silahkan tebak
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Gilar merasa dirinya dilempari daun-daun.

      Delete
  13. Gilar itu manusiakah? apa gimana? bisa liat berarti yah..

    seru nih, apalagi pas ada badut itu, teringat sebuah film yang menyeramkan.

    can't wait for the next episode :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya dong...kan Halloween....hehehe

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Daun-daun yang berguguran dari pohon, daun berwarna kuning, oranye, dan merah,,,,,menerpa rambutnya...jatuh, beterbangan, dan berserakan dimana-mana, di jalan, di halaman, di atap rumah, dan hamper di semua permukaan.

      Delete
  14. aaaak kali ini creepy story menjelang haloween...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener...hehehe...

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Semua tertutup daun yang berguguran.

      Delete
  15. Abis ini fix ke mana-mana minta diantar karena takuut :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.... cuman cerita perayaan Halloween

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Daun-daun yang berwarna cerah kemilau, didominasi kuning dan jingga. Kini semua jadi terlihat kuning.

      Delete
  16. Replies
    1. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Di kiri dan kanan, pohon-pohon telah menjelma menjadi lemah, terombang-ambing oleh angin.

      Delete
  17. cuma cerpen...hehehe

    terima kasih sudah singgah di :
    “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

    ReplyDelete
  18. penggambaran suasananya dapet banget bikin merinding.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...masa sih?

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      “Kenapa pohon-pohon ini melemparkan daun-daunnya ke arahku, bukankah dia diperlukan untuk fotosintesis, untuk proses pembuatan makanan dan energy?”

      Delete
  19. Untung aku bacanya pas siang bolong hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.....
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
    2. “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      sebuah pertanyaan terbersit di kepala Gilar. “Ah, semua berubah dikota ini”, Gilar tidak begitu peduli dengan daun dan pohon, dia buru-buru saja melangkahkan kaki…

      Delete
  20. Gilar senang ya kumpul bareng hantu hantu ya? Mau ngadain acara pesta ya mereka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kustom hantu hantuan...hehehe
      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
  21. Membayangkan berdiri di nisan-nisan yang baru-baru saja munculnya. Serem.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe serem serem sedap ya kak.. penasaran baca kelanjutannyaaa

      Delete
    2. Kalau mau Halloween biasanya dibuat nisan-nisan begitu di luar rumah

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
  22. aih, ini kisah karanganmu kah? menarik!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Mbak

      terima kasih sudah singgah di :
      “Creepy Ghosts” di Kota yang Menguning (Bagian 1)

      Delete
  23. Naah ini ketemu bagian satunya. Soo creepy
    Tapi asik :)

    ReplyDelete
  24. Pertama baca rada bingung, trus ketengah eh, kaya hallowen. bener kak? tapi asli keren alurnya

    ReplyDelete

@eerlinda2005